Kue Bulan Halal atau Tidak? Kupas Tuntas Makanan Khas Imlek yang Lezat

Selasa, 14 Januari 2025 | 09:38 WIB
Kue Bulan Halal atau Tidak? Kupas Tuntas Makanan Khas Imlek yang Lezat
Kue Bulan Halal atau Tidak? Kupas Tuntas Makanan Khas Imlek yang Lezat (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perayaan Tahun Baru China atau Imlek identik dengan beragam makana khas, yang berkaitan dengan keberuntungan didasarkan pada pengucapan serta penampilannya, termasuk dalam sajian kue. Adapun salah satu kue yang dianggap bisa membawa keberuntungan ketika Imlek adalah kue bulan atau moon cake. Yang membuat penasaran, kue bulan halal atau tidak?

Melihat dari asal-usulnya, kue bulan sebenarnya biasa dihidangkan dalam Festival Pertengahan Musim Gugur atau biasa juga disebut dengan Perayaan Kue Bulan. Seperti namanya, perayaan ini dilakukan untuk menyambut musim gugur. Meski begitu, pada perayaan Imlek, kue berbentuk bulat, dengan bagian kulit yang lembut dan isian pasta tebal yang bervariasi itu pun laris di pasaran dan selalu ada di meja makan. 

Kue tradisional yang sudah ada sejak zaman dinasti Ming tersebut dibuat sebagai penanda dari keutuhan terkait rezeki, kemakmuran, serta kesehatan. Kue yang memiliki rasa khas ini telah diperkenalkan dan dimakan di Cina selama berabad-abad lalu.

Sejarah Kue Bulan

Kue bulan atau moon cake dikenal juga sebagai yue bing dalam bahasa Cina, berasal dari Dinasti Song (960-1279). Kue ini secara khusus disebutkan dalam Kronik Dinasti Song Selatan oleh Wu Zhimu.

Kemudian selama masa pemerintahan Kaisar Dinasti Tang Xizong (873–888), kue bulan juga dihidangkan oleh istana kepada para tamu selama gelaran Festival Pertengahan Musim Gugur. Praktik ini kemungkinan besar yang mengilhami asosiasi kue dengan pengadaan festival setiap tahunnya.

Meskipun asosiasi tersebut berasal dari Dinasti Tang, namun praktik pembuatan dan makan kue bulan mulai populer selama Festival Pertengahan Musim Gugur pada Dinasti Ming (1368–1644).

Kue bulan yang paling banyak ditemui dan dijual di pasaran bergaya Kanton, yaitu berbentuk bulat, berdiameter empat inci, dan memiliki ketebalan sekitar satu setengah inci. Di bagian atas kue bulan Kanton biasanya akan menampilkan karakter huruf Cina yang membawa keuntungan (misalnya, "umur panjang" atau "harmoni") atau nama pabriknya sendiri.

Isian kue bulan pun bermacam-macam, bisa dari pasta padat yang terbuat dari biji bunga teratai, kacang merah manis, maupun jujube. Isian linnya ada kuning telur asin, kacang-kacangan, biji-bijian, potongan buah, hinhga bahan makanan yang gurih seperti ham kering.

Selain Kanton, ada pula variasi lainnya, sepwrti kue bulan Chao shan (Teochew), kue bulan "kulit salju" Hong Kong dan kue bulan Suzhou. Berbeda dengan kue bulan China, kue bulan ala Jepang ada yang berbentuk kelinci.

Baca Juga: Kue Imlek Apa Saja? 7 Makanan Perayaan Pergantian Tahun Baru Selain Kue Keranjang

Dalam budaya yang berkembang di tengah masyarakat China, dianggap aneh, bahkan tidak sopan, jika makan kue bulan secara utuh. Setiap kue yang hendak di makan harus dipotong-potong serta dibagi-nagikan kepada orang lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI