Agung berharap Muhammadiyah dapat menjadi prototipe muslim ideal yang taat beribadah, tidak lalai pada urusan dunia, serta mampu menggunakan perangkat dunia untuk mencapai tujuan akhirat.
“Laku seimbang antara dunia dan akhirat itulah yang menjadi ciri khas tasawuf Muhammadiyah, dengan orientasi utama pada keridaan Allah SWT,” tutup Agung.