Yang menarik, di Indonesia, ucapan ini hampir selalu diikuti dengan “Mohon maaf lahir dan batin.”
Padahal, jika ditelusuri dari makna aslinya, keduanya tidak memiliki keterkaitan langsung.
Justru di sinilah letak keunikan budaya bangsa ini. Masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan untuk mengaitkan Idul Fitri tidak hanya dengan kemenangan spiritual, tetapi juga dengan rekonsiliasi sosial.
Lebaran menjadi momen yang sangat spesial karena tidak hanya menandai akhir dari bulan Ramadan.
Tetapi juga kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan orang-orang di sekitar kita.
Tradisi ini menunjukkan bagaimana Indonesia memiliki cara tersendiri dalam memaknai Idul Fitri.
Sementara di negara-negara lain, ucapan selamat Idul Fitri biasanya lebih sederhana dan langsung.
Di Turki, misalnya, orang-orang mengucapkan Bayramnz mübarek olsun, yang berarti “Semoga hari raya Anda diberkahi.”
Di Pakistan dan India, ucapan yang paling umum adalah Eid Mubarak, yang berarti “Selamat hari raya".
Baca Juga: Arus Balik Lebaran 2025 Apakah Ganjil Genap Berlaku? Cek Jadwal dan Titiknya
Tidak ada tambahan permintaan maaf, seperti yang lazim diucapkan di Indonesia.
Cara unik
Mengapa di Indonesia ucapan ini berkembang dengan cara yang unik?
Salah satu alasannya adalah karena Lebaran di Indonesia bukan sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga peristiwa budaya yang besar.
Tradisi mudik, berkumpul bersama keluarga besar, dan silaturahmi dari rumah ke rumah menjadi bagian dari perayaan.
Dalam konteks ini, meminta maaf menjadi sebuah kebiasaan yang menguatkan nilai kebersamaan dan keharmonisan.