Mahmoud yang nekat datang ke Jakarta tanpa kontingen, pelatih, dan hanya ditemani sang istri, menjadi contoh untuk para difabel Palestina, bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti meraih mimpi.
"Di Palestina, situasi seperti itu (disabilitas karena perang) sering terjadi karena kondisi (negara) kami. Kami punya banyak kaum difabel, bahkan setiap hari ada orang yang kehilangan anggota tubuhnya," kata Mahmoud.
"Saya ingin mendukung mereka semua dengan cara datang ke sini. Saya ingin menyampaikan pesan kepada seluruh kaum difabel, meski memiliki kekurangan, hidup Anda belum berakhir. Mimpi Anda belum berakhir, Anda harus tetap melanjutkan hidup," pungkas Mahmoud Zohud.