Meski datang ke Jakarta tanpa kontingen dan pelatih, Mahmoud sangat bersemangat untuk memberikan prestasi terbaik.
Tak hanya soal meraih medali, kehadiran Mahmoud di Asian Para Games 2018 ingin memberi pesan kepada dunia bahwa Palestina masih ada, meski tengah mengalami berbagai masalah.
"Saya datang ke sini sebagai wakil Palestina, untuk memberi tahu ke seluruh dunia bahwa kami punya tim yang kuat meski tidak memiliki tempat latihan, terkurung dari dunia luar dan teknologi," ungkap Mahmoud semangat.
"Kami bekerja keras dalam segala keterbatasan. Saya berharap pada turnamen selanjutnya Palestina bisa tampil dengan skuat penuh," ujarnya.
Meski pada akhirnya gagal meraih medali saat turun di nomor tolak peluru klasifikasi T55, misi khusus yang sejak awal dicanangkan Mahmoud berhasil.
Mahmoud yang nekat datang ke Jakarta tanpa kontingen, pelatih, dan hanya ditemani sang istri, menjadi contoh untuk para difabel Palestina, bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti meraih mimpi.
"Di Palestina, situasi seperti itu (disabilitas karena perang) sering terjadi karena kondisi (negara) kami. Kami punya banyak kaum difabel, bahkan setiap hari ada orang yang kehilangan anggota tubuhnya," kata Mahmoud.
"Saya ingin mendukung mereka semua dengan cara datang ke sini. Saya ingin menyampaikan pesan kepada seluruh kaum difabel, meski memiliki kekurangan, hidup Anda belum berakhir. Mimpi Anda belum berakhir, Anda harus tetap melanjutkan hidup," pungkas Mahmoud Zohud.
Baca Juga: Asian Para Games: Mahmoud Terharu Keramahan Warga Indonesia