Suara.com - Masyarakat Indonesia kembali disuguhkan film layar lebar yang menceritakan tentang tokoh terkenal di tanah air. Kali ini sutradara bernama Sim F membuat film yang menceritakan lika liku perjuangan legenda pebulutangkis Indonesia, Susi Susanti.
Film berjudul Susi Susanti: Love All yang rencananya diputar Oktober 2019 mendatang ini, memilih Laura Basuki sebagai pemeran utama di film terkait.
Susi Susanti resmi memutuskan gantung raket pada 1997 silam. Saat ini dirinya menjabat sebagai Ketua Pembinaan dan Prestasi PP PBSI untuk periode 2016-2020.
Mantan atlet berusia 48 tahun ini tak lepas dari banyaknya prestasi yang dia raih selama berkarier di dunia bulu tangkis.
Wanita kelahiran Tasikmalaya, 11 Februari 1971 ini memang sudah senang bermain bulu tangkis sejak duduk di bangku SD. Berikut prestasi-prestasi ibu tiga anak yang juga istri dari mantan pebulutangkis Alan Budikusuma:
1. Karier Junior
Sejak mengikuti sekolah khusus atlet di bangku SMP kelas 2, Susi sudah menunjukkan ketajamannnya di dunia badminton. Saat berusia 14 tahun, Susi sukses menggondol juara World Championship Junior 1985 kategori tunggal putri, ganda putri dan campuran.
Tak berhenti di situ, dua tahun berselang, Susi sukses menjadi juara lagi di kategori tunggal putri dan ganda putri. Hebatnya, ia meraih gelar tersebut lima kali kelas junior di tingkat dunia.

2. Karier Senior
Baca Juga: Laura Basuki dan Dion Wiyoko Hampir Menyerah Main Film Susi Susanti
Berangkat dari ketajaman dan prestasinya di karier junior, Susi kembali menorehkan banyak medali di karier senior. Pada awal karier di tahun 1989, ia berhasil menjadi Juara Indonesia Open ketika berusia 18 tahun. Susi tercatat telah menjuarai gelaran kompetisi tersebut sebanyak tujuh kali.
Dari situ makin banyak torehan prestasi yang dia raih. Termasuk menjuarai Piala Sudirman 1989 untuk pertama kalinya bagi Indonesia. Susi menjadi atlet Indonesia pertama yang menyumbangkan trofi kejuaraan bergengsi tersebut.
Benar saja, kariernya makin moncer seiring bertambahnya usia. Susi berhasil meraih empat kali juara All England tahun 1990, 1991, 1993 dan 1994.
Prestasi yang paling membuat bangga Indonesia adalah saat meraih medali emas di ajang Olimpiade Barcelona 1992. Ia menjadi juara tunggal putri cabang bulu tangkis di kompetisi terkait. Susi berhasil menundukkan pebulutangkis asal Korea Selatan, Bang Soo-Hyun, 5-11, 11-5 dan 11-3.
Perjuangan yang di bawa Susi ini menjadi prestasi baru untuk Indonesia karena pertama kalinya meraih medali emas di ajang Olimpiade.
Terdapat hal menarik usai kemenangan yang di bawa pulang Susi. Pebulutangkis Alan Budikusuma, juga menjuarai tunggal putra kompetisi terkait cabang bulu tangkis. Alan saat itu berstatus pacar Susi, sehingga beberapa media asing memberi sebutan kedua atlet itu dengan 'Pengantin Emas Olimpiade'.