Jika Olimpiade 2020 Batal Gara-Gara Corona, Jepang Rugi Gila-gilaan

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 04 Maret 2020 | 05:05 WIB
Jika Olimpiade 2020 Batal Gara-Gara Corona, Jepang Rugi Gila-gilaan
Ring Olimpiade yang berada di dekat National Stadium, Tokyo, Jepang. Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 dari 24 Juli sampai 9 Agustus 2020. [AFP/Charly Triballeau]

Asuransi

Perusahaan-perusahaan asuransi global terancam menghadapi tagihan gila-gilaan seandainya wabah virus Corona memaksa pembatalan Olimpiade 2020, yang diperkirakan mencapai miliaran dolar AS.

IOC mengeluarkan 800 juta dolar AS (Rp 11,39 triliun) untuk perlindungan setiap Olimpiade Musim Panas, yang mencakup investasi sekitar 1 miliar dolar AS (Rp 14,23 triliun) di setiap kota tuan rumah Olimpiade.

Sumber-sumber asuransi memperkirakan bahwa mereka harus membayarkan premi sekitar 2-3%, yang membuat mereka memiliki tagihan sampai 24 juta dolar (Rp 341,7 miliar) untuk menutupi asuransi Olimpiade 2020 Jepang.

Para analis pada perusahaan jasa keuangan Jefferies memperkirakan perusahaan asuransi harus menanggung 2 miliar dolar AS (Rp 28,47 triliun) asuransi Olimpiade 2020.

Termasuk hak siar televisi dan sponsor, ditambah 600 juta dolar AS (Rp8,5 triliun) untuk akomodasi.

Media

NBC Universal pada Desember mengumumkan sudah menjual lebih dari 1 miliar dolar (Rp 14,23 triliun) dalam bentuk komitmen iklan yang direncanakannya disiarkan di AS dan sudah di ambang melewati angka 1,2 miliar dolar AS (Rp 17 triliun).

Menurut Variety, induk perusahaan ini, Comcast, setuju membayar 4,38 miliar dolar AS (Rp 62,36 triliun) untuk hak media AS bagi empat Olimpiade dari 2014 sampai 2020.

Baca Juga: Karena Tafsir Ini Jepang Dibolehkan Tunda Olimpiade 2020 hingga Akhir Tahun

Discovery Communications, induk saluran televisi Eurosport, sudah sepakat mengeluarkan 1,3 miliar euro (Rp 18,5 triliun) untuk layar Olimpiade di seluruh Eropa dari 2018 sampai 2024.

Pada telekonferensi dengan para investor belakangan ini, Gunnar Wiedenfels, chief financial officer Discovery, mengisyaratkan bahwa pembatalan Olimpiade 2020 tidak akan berdampak besar kepada keuangan perusahaan ini karena investasi mereka sudah dilindungi asuransi.

Memukul Perekonomian Jepang

Menurut para ekonom, sebagian besar belanja domestik untuk Olimpiade 2020 sudah selesai, sehingga skenario pembatalan berdampak kecil pada belanja itu.

Sebuah penelitian Bank of Japan pada 2016 memperkirakan anggaran belanja berkaitan Olimpiade akan mencapai puncak 0,6% dari produk domestik bruto (GDP) pada 2018 dan kurang dari 0,2% GDP pada 2020.

Pariwisata, penyumbang besar pertumbuhan Jepang belakangan ini, akan terpukul, sekalipun para ekonom menyatakan ancaman terbesar berasal dari penyebaran virus Corona itu sendiri.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI