Suara.com - Aksi saling lempar kritik pedas antara dua pensiunan MotoGP, Jorge Lorenzo dan Giacomo Agostini, tampaknya masih belum usai. Sebelumnya, cekcok dua pembalap beda generasi ini terjadi usai Agostini mengkritik Lorenzo pada sebuah sesi wawancara.
Dalam wawancara tersebut, Agostini menyebut bahwa hal yang paling berpengaruh pada pembalap adalah mental dan pikiran, bukan karena motor balap. Hal tersebut ia katakan merujuk pada kebiasaan Lorenzo yang kerap minta perubahan posisi ergonomi motor di Ducati dan Honda.
Namun, kritik tersebut mendapat respons negatif dari Lorenzo. Pembalap Spanyol ini mengatakan bahwa mudah untuk mengkritik pembalap saat Agostini sudah lama pensiun.
Belum usai, Agostini menyambut komentar pedas tersebut dengan respons yang tak kalah panas. Bahkan Agostini tak segan menyebut Lorenzo gagal di Honda dan Ducati.
Terkait hal tersebut, lagi-lagi Lorenzo membuat cekcok ini semakin panjang. Melalui akun Instagramnya, ia kembali menyebut bahwa pembalap era lawas tak layak menilai pembalap masa kini karena sudah berbeda zaman.
"Aku berharap suatu hari nanti, tidak harus berurusan dengan generasi baru yang tetap menjadi fosil dalam kenangan kemenanganku, membandingkan masa depan dengan masa laluku dan berkata: 'Dalam waktuku ...'," tulis Lorenzo.
“Saya pikir apa yang harus dipahami oleh Tuan Giacomo Agostini adalah bahwa setiap era sepeda motor memiliki sejarahnya, setiap juara memiliki kepentingannya dalam konteks di mana ia tinggal, baik dalam hal saingan dan teknologinya," lajutnya.

“Misalnya, meskipun pada tahun 60an Anda berlari di sirkuit dengan tingkat keamanan yang sangat rendah, berkali-kali perbedaan antara sepeda motor tercepat dan paling lambat adalah sekitar 10 detik. Beberapa pembalap menikmati keuntungan sedemikian rupa sehingga mereka mampu berlari (dan menang) di berbagai kategori pada tahun yang sama," imbuhnya.
Lorenzo membeberkan bahwa terdapat perbedaan jauh antara eranya Agostini dengan Lorenzo. Bahkan Lorenzo juga berujar balapan saat ini kian ketat.
Baca Juga: Efek Pembekuan, Tim Satelit MotoGP Bakal Dapat Motor Setara Spek Pabrikan?
“Meskipun teknologinya sudah maju, itu masih beberapa tahun dari yang sekarang (kita berbicara tentang sepeda motor). Dalam dekade terakhir, baik sirkuit dan teknologi telah berkembang pesat. Dengan papan tombol yang unik, keseimbangan besar telah dicapai antara semua sepeda," tulis juara dunia lima kali tersebut.
“Dan ya, Anda juga bisa puas dengan ergonomi yang tidak sempurna. Ini, Giacomo adalah kebenaran yang tak terbantahkan. Jadi, ketika seseorang (yang mengetahui keadaan dan fakta) mengatakan bahwa saya tidak mendapatkan hasil di Ducati, saya tidak bisa menahan heran," lanjutnya.
"Dengan segala hormat, kupikir berdalih 'Di zaman saya...' untuk menilai kemampuan seorang juara era modern, bagiku sebuah hal yang tidak pantas dari legenda sepertimu," pungkas pembalap Spanyol ini.