Sementara wakil Jepang lainnya yaitu Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, juga rontok pada perempat final setelah dikalahkan andalan Indonesia lainnya Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Dari sini, Lee/Wang dan Hendra/Ahsan yang berada di pool undian bawah pun bertemu pada babak semifinal yang berlangsung Jumat.
Setelah sukses mendepak peringkat empat dunia, kampanye Lee/Wang belum terhentikan dan kini giliran The Daddies yang menerima nasib buruk.
Peringkat dua dunia andalan Indonesia ini pun tunduk dua gim langsung. Strategi bertahan dan permainan penuh kesabaran yang biasa dimainkan Hendra/Ahsan pun tak kuasa menahan laju serangan Lee/Wang yang rapat dan tak kehabisan energi.
The Daddies pun harus menelan kekalahan ketiga berturut-turut dari Lee/Wang dalam catatan karir mereka.
Langkah Lee/Wang menempati podium tertinggi pun tinggal selangkah, mereka hanya kurang berhadapan dengan wakil China.
Pertemuan Lee/Wang dan Li/Liu dalam final ajang kompetisi olahraga terbesar di dunia pun membawa pamor nasionalisme yang kental.
Kompetisi kedua pasangan secara tidak langsung juga mewakili gengsi nasionalisme negara asal mereka yang secara politis masih terlibat konflik yang tak kunjung usai, dan bahkan meruncing pada tahap menuju krisis regional.
Sabtu 31 Juli menjadi penentuan persaingan keduanya. Pertandingan berlangsung ketat dengan menampilkan pukulan cepat yang biasa dimainkan pebulu tangkis dari kawasan Asia.
Baca Juga: Luhut Pandjaitan Apresiasi Kerja Keras Zohri dan Alvin di Olimpiade Tokyo
Li/Liu yang dijuluki "Duo Menara" karena tinggi badan mereka, juga bernasib sama seperti lawan Lee/Wang sebelumnya yang tak bisa menahan serangan akurat ganda putra Taiwan itu.