Japan Open 2025: Rehan/Gloria dan Amri/NitaTersingkir di 16 Besar

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 17 Juli 2025 | 12:59 WIB
Japan Open 2025: Rehan/Gloria dan Amri/NitaTersingkir di 16 Besar
Japan Open 2025: Rehan/Gloria dan Syahnawi/Marwah Tersingkir di 16 Besar. [Dok. PBSI]

Di gim pertama, Amri/Nita memberikan perlawanan ketat hingga memaksakan deuce.

Namun, pengalaman dan permainan tenang pasangan Jepang membuat mereka unggul tipis 23-21. Pasangan Indonesia kemudian bangkit di gim kedua dan menutupnya dengan skor 21-18.

Sayangnya, pada gim penentu, Amri/Nita mulai kehilangan fokus. Midorikawa/Saito tampil lebih dominan dan mampu mengendalikan jalannya pertandingan hingga akhirnya menutup gim ketiga dengan skor meyakinkan 21-14.

Indonesia Kini Hanya Menyisakan Satu Wakil di Sektor Ganda Campuran

Kekalahan Rehan/Gloria dan Amri/Nita membuat Indonesia kehilangan dua wakil sekaligus di sektor ganda campuran.

Kini, harapan Merah Putih hanya bertumpu pada pasangan muda Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu yang masih bertahan di babak 16 besar.

Jafar/Felisha dijadwalkan menghadapi tantangan berat dari pasangan Malaysia Tang Jie Chen/Ee Wei Toh dalam laga yang digelar pukul 12.25 WIB.

Laga ini akan menjadi penentu nasib Indonesia di sektor ganda campuran dalam turnamen BWF Super 750 ini.

Japan Open 2025 merupakan salah satu turnamen bergengsi dalam kalender bulu tangkis dunia.

Baca Juga: Japan Open 2025: Rehan/Gloria dan Amir/Nita Lewati Babak Pertama

Turnamen ini menawarkan poin penting menuju kualifikasi World Tour Finals dan menjadi ajang unjuk kemampuan bagi para atlet jelang Olimpiade Paris 2026.

Dengan kekalahan dua wakil di babak 16 besar, tim pelatih PBSI tentu akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa sektor ganda campuran.

Konsistensi permainan di momen-momen krusial menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera dibenahi, terutama menjelang rangkaian turnamen penting di sisa musim 2025.

“Kami sudah memberikan yang terbaik, tapi lawan tampil sangat solid hari ini,” ujar Gloria usai pertandingan.

“Kami kalah di momen-momen penting. Tapi ini jadi pelajaran besar buat kami,” tambah Rehan.

Kegagalan ini menjadi peringatan bagi sektor ganda campuran Indonesia yang masih mencari formula ideal untuk menghadirkan kembali dominasi di level elite.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI