Nasib MH370, 3 Teori di Balik Misteri Terbesar Dunia Penerbangan

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 23 Maret 2018 | 20:48 WIB
Nasib MH370, 3 Teori di Balik Misteri Terbesar Dunia Penerbangan
Foto yang dirilis Ocean Infinity pada Rabu (24/1) ini menunjukkan sejumlah teknisi di kapal Seabed Constructor sedang menurunkan kapal selam nirawak untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak 2014 silam. [AFP/Ocean Infinity]

Suara.com - Empat tahun lalu pesawat Malaysia Airlines bernomor MH370 hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing dan hingga kini nasib pesawat nahas itu masih menjadi misteri terbesar dalam sejarah penerbangan dunia.

Pencarian selama lebih dari tiga tahun digelar oleh Pemerintah Australia belum membuah hasil yang signifikan.

Pemerintah Malaysia sendiri sudah mempersiapkan laporan resmi yang berisi penyebab hilangnya pesawat yang membawa 239 orang itu.

Tetapi laporan itu baru akan dirilis setelah sebuah perusahaan swasta yang dikontrak untuk mencari pesawat itu sejak Januari merampungkan pekerjaanya pada Juni mendatang.

Kini, di tengah kosongnya penjelasan tentang misteri itu, beberapa teori berkembang di publik. Berikut adalah 4 penjelasan utama tentang peristiwa tersebut:

Hipoksia Massal

Teori yang saat ini diterima dan diadopsi oleh pemerintah Malaysia serta Biro Keamanan Transporasi Australia adalah bahwa penumpang serta kru MH370 lumpuh akibat hipoksia.

Hipoksia adalah kekurangan oksigen dalam tubuh.

MH370 hilang pada 8 Maret 2014. Dua jam setelah tinggal landas, radar militer menunjukkan bahwa pesawat itu terbang tak sesuai rute yang direncanakan dan berputar arah kembali menuju Malaysia.

Pesawat itu kemudian hilang dari radar, terus terbang selama 6 jam, dan menghubungi satelit - dikenal dengan istilah handshake - sebanyak tujuh kali.

Handshake ketujuh terjadi ketika pesawat itu kehabisa bahan bakar. Saat itu lokasi MH370 diketahui berada di selatan Samudera Hindia, dekat dengan Australia.

Ketika satelit berusaha menghubungi MH370 untuk ke delapan kalinya, tak ada balasan dari pesawat itu. Itu berarti pesawat sudah jatuh.

Apa yang terjadi di dalam pesawat hingga saat ini belum diketahui.

Pendapat resmi investigator menyebut bahwa ada dugaan Kapten Zaharie Ahmad Shah, yang mengemudikan pesawat, berada dalam kondisi tak sadarkan diri. MH370 diduga terbang dengan mode autopilot, kehabisan bahan bakar, dan jatuh ke laut.

Korseleting atau Kecelakaan

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI