Pada dasarnya, buat kucing yang terjangkit virus Panleukopenia, dia memaparkan bahwa semua tergantung daya tahan tubuh.
"Semua obat yang dikasih Vet (dokter hewan) itu biasanya untuk memperingan gejala yang keluar. Jika kucing muntah maka dikasih anti muntah, untuk obat lambungnya supaya dia makan enakan, untuk diare dikasih obat anti diare biasanya. Tapi, kalau dari darahnya ada bakteri, bisa kita beri anti bakteri juga, membantu agar daya tahan tubuhnya ini benar-benar melawan si virusnya," beber perempuan berhijab satu ini.
Sementara itu, untuk proses masuknya virus Panleukopenia sendiri itu tidak bisa diprediksi secara langsung karena ada tahapan-tahapannya.
![Salah satu kucing yang sempat terjangkit virus Panleukopenia. [Suara.com/Dythia Novianty]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/01/21/51814-salah-satu-kucing-yang-sempat-terjangkit-virus-panleukopenia.jpg)
"Ada yang kita sebut masa inkubasi virus, jadi dari virus masuk samlai menimbulkan gejala itu butuh waktu. Jadi tidak selalu masuk, langsung gejala keluar. Jadi itu bisa satu sampai dua minggu. Kalau gejala keluar, ditilik balik aja ke belakang seminggu dua minggu kemarin habis mandi, apakah di luar kucing ada yang sakit. Itu bisa jadi awareness kita untuk menjaga kucing-kucing di dalam," jelas Dokter Anggie.
Sedangkan, dia menambahkan, untuk pemeriksaannya sendiri bisa dilihat dari gejala yang terlihat, dari keterangan pemilik, dan pemeriksaan dokter hewan.
"Kita lakukan pemeriksaan darah dulu hematologi rutin. Apabila di situ terlihat ada indikasi virus dan ada gejalanya, maka biasanya akan kami minta klien Test pack atau test kit terhadap feline panleukopenia virus. Ada tesnya sendiri khusus virus Panleukopenia dan dari situ bisa kelihatan," tukasnya.