Efek yang tidak proporsional pada orang tua ini, mungkin menjadi salah satu penjelasan mengapa negara tersebut tampaknya, bernasib jauh lebih baik daripada orang-orang kaya di Eropa dan Amerika, di mana orang-orang hidup lebih lama. Perjalanan internasional di semua negara ini juga lebih jarang daripada di Barat.
Para ilmuwan di unit Vaksin dan Analisis Penyakit Menular, Afrika Selatan, telah mengemukakan teori sendiri tentang penyebab negara-negara ini dapat menghindari krisis pandemi besar.
Para ahli percaya bahwa orang yang hidup dalam kondisi terberat mungkin telah terinfeksi oleh virus Corona lain yang menyebabkan flu biasa, yang memberi orang-orang di sana antibodi untuk dapat menangkis Covid-19.
"Ini hipotesis. Beberapa tingkat kekebalan perlindungan silang yang sudah ada sebelumnya mungkin menjelaskan mengapa pandemi tidak menyebar, seperti yang terjadi di bagian dunia lain," ucap Profesor Madhi kepada BBC.
Ada empat jenis virus Corona lain yang diketahui sering menginfeksi manusia, yaitu NL63, 229E, OC43, dan HKU1. Terakhir adalah SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19.
Jika seseorang pernah terinfeksi di masa lalu, tubuh orang tersebut mungkin telah mengembangkan kekebalan terhadap virus Corona.
Penelitian sebelumnya, termasuk satu studi yang dilakukan oleh Universitas Oxford pada Juli, telah mendukung teori "imunitas silang".
![Suasana di salah satu pasar Afrika di tengah pandemi Covid-19. [Issouf Sanogo/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/05/10/89739-virus-corona-di-afrika.jpg)
Para ahli memperhatikan bahwa infeksi tersebut terlihat sangat mirip dengan jenis virus Corona lain yang lebih ringan, yang menyebabkan batuk dan pilek.
Meskipun masih tidak mungkin orang benar-benar terlindungi dari infeksi apapun, namun kekebalan yang didapat sebelumnya dapat membuat penyakit tidak terlalu parah dan angka kematian lebih kecil.
Baca Juga: Kasus Corona di Afrika Tembus 41.000 Lebih