Venus Seperti Neraka, Justru Ada Gas dan Bisa Jadi Tanda Kehidupan

Selasa, 15 September 2020 | 07:45 WIB
Venus Seperti Neraka, Justru Ada Gas dan Bisa Jadi Tanda Kehidupan
Gunung berapi di Venus. [NASA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Permukaan Venus adalah gurun tandus dan dikelilingi oleh atmosfer karbon dioksida yang tebal. Suhu di planet itu bisa melonjak hampir 482 derajat Celcius, cukup panas untuk melelehkan timah dan sebagian besar pesawat luar angkasa.

Awan tebal yang berputar-putar di sekitar planet ini terbuat dari tetesan asam sulfat yang sangat asam, para ahli bahkan tidak dapat mengukurnya dengan skala pH.

"Ini benar-benar miliaran kali lebih asam daripada lingkungan paling asam di Bumi," ucap Janusz Petkowski, ahli astrobiologi di MIT dan salah satu penulis penelitian tersebut.

Namun, para astronom telah mempertimbangkan kemungkinan bentuk kehidupan yang bertahan di tempat ekstrem ini, khususnya di puncak awan planet.

Penampakan tsunami gas beracun di Venus. [Isas.jaxa.jp]
Penampakan tsunami gas beracun di Venus. [Isas.jaxa.jp]

Sebelumnya, astronom terkenal Carl Sagan dan ahli biologi Harold Morowitz mengusulkan ide tersebut pada 1967 dan para astronom telah berspekulasi sejak saat itu. Para ahli terpaku pada bidang gelap di dalam awan Venus, wilayah yang menyerap lebih banyak sinar ultraviolet daripada wilayah lain.
Para astronom berspekulasi adanya sejumlah besar mikroorganisme perendam cahaya yang membengkak dan menyusut seiring waktu, mirip dengan mekarnya ganggang secara masif.

"Gagasan tersebut telah ada tetapi tidak ada yang benar-benar memeriksanya dengan serius sampai kami mengusulkan siklus hidup bakteri," kata Sanjay Limaye, ilmuwan planet di Universitas Wisconsin yang mengusulkan penjelasan tentang kehidupan di Venus.

Untuk menemukan bukti kuat adanya kehidupan di Venus adalah tantangan tersendiri. Beberapa wahana antariksa yang dikirim ke Venus meleleh saat terjun ke permukaan dan belum ada yang menemukan bukti kehidupan apa pun.

Di Bumi, para astronom dapat mempelajari atmosfer planet dari jauh untuk menentukan apakah ada molekul yang dikeluarkan oleh sesuatu yang bersifat biologis. Perburuan gas ini disebut biosignatures, salah satu metode terbaik yang dimiliki para astronom untuk menentukan apakah kehidupan bersembunyi di planet lain.

Meskipun kemunculan fosfin dikaitkan dengan penanda biologis yang berhubungan dengan beberapa kehidupan di Bumi, para ahli masih belum tahu bakteri mana yang menghasilkan fosfin di Bumi.

Baca Juga: Lebih Panas dari Seharusnya, Bulan Jupiter Diduga Punya Lautan

Tetapi beberapa penelitian laboratorium menunjukkan, komunitas mikroba kompleks yang menghasilkan zat tersebut. Selain itu, dibutuhkan banyak energi untuk membuat fosfin dan kehidupan adalah sumber yang sangat energik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI