Bahkan dengan peningkatan curah hujan secara umum, tutupan awan ekstra pada siang hari berisiko mengurangi jumlah tanaman yang dibutuhkan untuk berfotosintesis.
"Pemanasan asimetri memiliki implikasi yang berpotensi signifikan bagi dunia alam. Kami menunjukkan bahwa pemanasan malam hari yang lebih besar dikaitkan dengan iklim yang menjadi lebih basah dan ini telah terbukti memiliki konsekuensi penting bagi pertumbuhan tanaman dan bagaimana spesies seperti serangga dan mamalia berinteraksi," tambah Daniel Cox.
Memahami implikasi penuh dari fluktuasi suhu harian dan pembentukan awan akan membutuhkan lebih banyak penelitian.
Dalam penelitian yang telah dipublikasikan di Global Change Biology, awan bisa menjadi fenomena yang sangat kompleks, terutama jika memperhitungkan gas rumah kaca dan pengaruh tingkat debu.