Suara.com - Para ilmuwan menemukan fosil pertama hadrosaurus kecil di Maroko dari Zaman Kapur dan mengungkapkan perjalanan hewan purba ini. Penemuan ini membuat para ahli harus memikirkan ulang bagaimana dinosaurus menyebar antar benua.
Hadrosaurus yang dikenal memiliki paruh seperti bebek adalah dinosaurus pemakan tumbuhan yang mendominasi ekologi Kapur di Amerika Utara dan menyebar ke Eropa dan Asia. Di sisi lain, belum pernah ditemukannya hadrosurus di Afrika.
Oleh karena itu, Dr Nicholas Longrich dari Universitas Bath, cukup terkejut dengan penemuan fosil ini yang terletak di bebatuan berusia 66 juta tahun tidak jauh dari Casablanca, di pantai Atlantik Maroko.
"Fosil ini benar-benar tidak pada tempatnya, ini sama seperti menemukan kanguru di Skotlandia. Afrika benar-benar terisolasi oleh air, jadi bagaimana hewan ini bisa sampai di sana?" kata Longrich, seperti dikutip IFL Science, Rabu (12/11/2020).
![Fosil hadrosaurus. [Wikipedia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/11/57661-fosil-hadrosaurus.jpg)
Tim ilmuwan yang dipimpin Longrich, telah mendeskripsikan dinosaurus baru di Cretaceous Research dengan memberinya nama Ajnabia odysseus untuk mencerminkan perjalanannya yang panjang.
Menurut standar ukuran hadrosaurus, Ajnabia kecil memiliki panjang 3 meter ketika dinosaurus lainnya di benua lain bisa mencapai 15 meter. Namun, gigi dan tulang rahang menunjukkannya sebagai anggota subfamili Lambeosauriae hadrosaurid dan bukan garis keturunan dinosaurus lain yang mengembangkan paruh melalui evolusi konvergen.
Lambeosaurus tersebar luas di seluruh Laurasia. Jika dilihat dari bebatuan tempat ditemukannya fosil, kemungkinan besar hewan itu bisa menceburkan diri ke dalam air bila diperlukan dan menyebrangi laut dengan tenaga yang besar dan kaki yang kuat. Ini sama sekali berbeda dari makhluk darat yang berenang melintasi seluruh lautan, tapi entah bagaimana Ajnabia berhasil menyebrang.
"Tidak mungkin berjalan ke Afrika. Dinosaurus ini berevolusi lama setelah pergeseran benua dan kita tidak memiliki bukti adanya jembatan darat. Geologi menunjukkan bahwa Afrika dikelilingi oleh lautan. Jika demikian, satu-satunya cara untuk sampai ke sana adalah melalui air," tambah Longrich.
Longrich dan timnya berpikir bahwa Ajnabi termasuk dalam klade Arenysaurini, menunjukkan leluhur mencapai Afrika dari Eropa daripada Amerika Utara.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Fosil Pertama dari Kasus Kembar Identik