Beda dari Menparekraf, Kominfo Tak Mau Latah Blokir Fortnite Terkait Konten Mirip Ka'bah

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 06 Juli 2021 | 15:59 WIB
Beda dari Menparekraf, Kominfo Tak Mau Latah Blokir Fortnite Terkait Konten Mirip Ka'bah
Menkominfo, Johnny G Plate mengatakan telah melaporkan pembuat konten mirip Ka'bah di game Fortnite itu kepada polisi. Foto: Ilustrasi game Fortnite. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan pihaknya telah mengkaji konten Fortnite yang memuat ikon mirip Ka'bah dan menemukan bahwa game bikinan Epic Games tersebut tidak pernah membuat konten yang dimaksud.

"Merespon beredarnya video dalam game daring Fortnite yang memuat ikon yang dinilai mirip Ka'bah, Kementerian Kominfo telah mengkaji konten yang dimaksud," kata Menteri Plate seperti dilansir dari Antara, Selasa (6/7/2021).

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan penelusuran, konten kontroversial itu diunggah pertama kali di Youtube pada 17 Februari 2019 silam. Fortnite sendiri, imbuh Plate, telah mengklarifikasi bahwa elemen yang termuat dalam video tersebut merupakan user generated content (UGC) yang dibuat oleh pengguna memanfaatkan fitur creative mode.

Untuk menindaklanjuti beredarnya konten tersebut, Plate mengatakan Kementerian Kominfo telah menggandeng pihak kepolisian.

"Kementerian Kominfo sedang berkoordinasi kepada Kepolisian Republik Indonesia untuk menelusuri dan menindak pelaku yang mengkreasi konten tersebut," ujar Plate.

Plate menegaskan Kementerian Kominfo terus mendalami dan menelusuri konten terkait dan akan melakukan penindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku jika ditemukan pelanggaran di ruang digital.

Sandiaga Uno Kaji Pemblokiran Fortnite

Tanggapan Kominfo ini berbeda dari reaksi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang pada Senin kemarin mengatakan pihaknya sedang mengkaji untuk memblokir Fortnite. Instruksi itu dikeluarkan karena dugaan ada tantangan menghancurkan bangunan mirip Ka'bah dalam game tersebut.

"Lima kali sehari minimal kita menghadap Kabah, dari mana pun kita di dunia untuk menunaikan salat wajib atau salat sunnah. Dan di game ini saya diberitahu bahwa ada ikon yang dinilai mirip Ka'bah yang harus dihancurkan untuk mendapatkan senjata baru dan naik ke level berikutnya," kata Menteri Sandiaga.

Baca Juga: Epic Games Bantah Ada Adegan Hancurkan Ka'bah dalam Game Fortnite

"Ini yang menurut saya sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur, terutama dari segi keagamaan, termasuk kerukunan beragama, ini suatu hal yang sangat sensitif," imbuhnya.

Ka'bah, ditegaskan Menparekraf merupakan tempat suci bagi seluruh umat muslim di dunia. Oleh karena itu, dirinya mengaku sepakat dengan fatwa yang diterbitkan Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al Azhar Kairo, yakni larangan bagi umat muslim untuk tidak memainkan Fortnite.

Alasannya, karena permainan tersebut telah menciderai umat muslim dan berpotensi memengaruhi kepercayaan serta mental kalangan muda.

"Oleh karena itu kami akan menginstruksikan kepada tim untuk mengkaji dan segera mengeluarkan larangan. Kami juga ingin memberikan peringatan kepada beberapa pengembang permainan untuk berhati-hati," kata Menparekraf.

Al Azhar Dikritik

Meski demikian Epic Games selaku pengembang Fortnite telah membantah tudingan ada konten mirip Ka'bah dalam game tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI