Indonesia Jalan Raya Genetik, Hubungkan Asia dan Pasifik

Liberty Jemadu
Indonesia Jalan Raya Genetik, Hubungkan Asia dan Pasifik
Ilustrasi manusia purba (Shutterstock).

Peranan Indonesia penting dalam mengetahui asal-usul leluhur populasi manusia di dunia.

Suara.com - Peneliti di Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Herawati Sudoyo mengatakan Indonesia sebagai jalan raya genetik kuno yang menghubungkan Asia dan Pasifik.

Dengan demikian, peranan Indonesia penting dalam mengetahui asal-usul leluhur populasi manusia di dunia.

"Kita sudah menjawab ke dunia bahwa kepulauan Indonesia ini adalah suatu jalan raya yang besar atau jembatan besar yang menghubungkan Asia dan Pasifik," kata dia dalam Pembukaan Konferensi Nasional Sejarah XI 2021 secara dalam jaringan di Jakarta, Senin (8/11/2021).

Ia mengatakan manusia leluhur di Asia dan Pasifik tentu harus melewati Indonesia ketika mereka bermigrasi sehingga Indonesia menyimpan data untuk menjelaskan bagaimana hubungan Asia dan Pasifik terkait dengan asal-usul leluhur mereka.

Baca Juga: Perjalanan Kasus Andi Pangerang Peneliti BRIN yang Ancam Warga Muhammadiyah: Kini Dipecat

Tanpa ada data dari Indonesia, menurut dia, akan ada suatu lubang besar yang tidak dapat memberikan jawaban kepada dunia tentang hubungan Asia dan Pasifik.

"Indonesia sangat penting untuk dunia. Tanpa Indonesia, tidak ada jawaban bagaimana hubungan Asia dengan Pasifik," ujarnya.

Herawati mengatakan DNA (deoxyribonucleic acid) berisi informasi genetik yang diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Dengan mempelajari DNA maka dapat menguak asal-usul leluhur serta mempelajari struktur dan hubungan populasi.

Dengan mempelajari DNA, juga dapat mengembangkan gambaran pembauran genetik dalam skala spasial yang berbeda di seluruh Nusantara dan interkoneksi global.

Ia mengemukakan bahwa mempelajari dampak pembauran genetik juga berhubungan dengan varian genetik dan potensi kesehatan. Kemajuan teknologi tentunya membantu mempelajari DNA sehingga mampu mengungkap asal-usul manusia modern.

Baca Juga: Penyelamatan Keanekaragaman Hayati Jadi Program Prioritas Riset BRIN

"DNA itu memperlihatkan arsip masa lalu," kata dia.