Suara.com - Pencipta konsol PlayStation milik Sony, Ken Kutaragi, mengkritik cara kerja metaverse.
Menurutnya, dunia berbasis virtual itu adalah teknologi tak berguna.
"Berada di dunia nyata sangat penting, tetapi metaverse adalah hal yang seolah membuat dunia nyata ke dalam virtual, dan saya tidak melihat poin kegunaannya," kata Katuragi, dikutip dari PC Gamer, Selasa (25/1/2022).
"Anda lebih suka memilih sebagai avatar ketimbang diri anda yang sebenarnya? Pada dasarnya itu tak berbeda dengan situs papan pengumuman anonim," ketusnya.
Metaverse adalah sebuah dunia virtual yang seolah tampak seperti dunia nyata.
Orang-orang akan ditampilkan sebagai avatar dan mereka bisa melakukan aktivitas seperti bekerja, bermain game, ataupun bersosialisasi.
![Ilustrasi Metaverse. [Freepik]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/21/12909-ilustrasi-metaverse.jpg)
Untuk mendukung metaverse, pengguna memerlukan perangkat seperti headset VR atau AR. Dengan begitu, mereka bisa masuk ke dunia virtual tersebut.
Kutaragi pun turut menanggapi headset pendukung metaverse. Mantan petinggi Sony yang menciptakan konsol PlayStation 1 (PS1), PS2, PS3, dan PSP ini mengaku headset VR/AR itu hanyalah membatasi manusia dari dunia nyata.
"Headset akan mengisolasi kalian dari dunia nyata, dan saya tidak setuju dengan itu. Headset hanya mengganggu," tegasnya.
Baca Juga: Microsoft Pastikan Game Call of Duty Tetap Tersedia di PlayStation
Sebagaimana diketahui, beberapa perusahaan teknologi memang berambisi membangun metaverse.
Facebook contohnya, mereka memutuskan mengganti nama ke Meta agar menunjukkan betapa seriusnya menggarap metaverse.