Seperti Pegasus, REIGN bisa mengendalikan smartphone, mengambil pesan dari WhatsApp, Telegram, atau Signal, email, foto, teks, hingga kontak ponsel.
Fitur premium REIGN lainnya yakni mampu merekam panggilan telepon secara realtime, aktivasi kamera depan dan belakang, serta aktivasi mikrofon.
Satu sistem QuaDream dihargai 2,2 juta dolar AS atau Rp 31,7 miliar untuk membobol 50 smartphone per tahun. Harga itu belum termasuk biaya pemeliharaan.
Menurut narasumber, QuaDream dan NSO Group memiliki beberapa pekerja yang sama untuk melakukan operasinya.
Namun, mereka tidak berkolaborasi apabila melaksanakan tugasnya, melainkan dengan cara sendiri-sendiri.
Klien QuaDream juga terkadang sama dengan NSO Group, seperti dari Arab Saudi dan Meksiko.

Kedua negara ini diduga menyalahgunakan software spyware untuk menyerang lawan politiknya.
Salah satu klien pertama QuaDream adalah pemerintah Singapura.
Menurut laporan, teknologi spyware ini juga ditawarkan ke pemerintah Indonesia, namun klaim ini belum bisa dikonfirmasi.
Baca Juga: Pengguna iPhone di Indonesia Kini Bisa Nikmati Internet 5G