Seberapa Cepat Evolusi Bekerja? Bisakah Terjadi dalam Semalam?

Agung Pratnyawan Suara.Com
Selasa, 21 Januari 2025 | 14:58 WIB
Seberapa Cepat Evolusi Bekerja? Bisakah Terjadi dalam Semalam?
Ilustrasi evolusi. [Freepik]

Suara.com - Seberapa cepat evolusi bekerja? Bumi telah terbentuk selama sekitar 4,5 miliar tahun, menjadi rumah bagi berbagai organisme mulai dari ikan purba, dinosaurus, hingga manusia modern.

Namun, manusia seperti yang kita kenal saat ini hanya ada dalam sebagian kecil dari sejarah panjang ini, sekitar beberapa ratus ribu tahun.

Meskipun evolusi sering dikaitkan dengan skala waktu jutaan tahun, kita dapat menyaksikan evolusi dalam waktu yang jauh lebih singkat, seperti munculnya spesies burung baru dalam beberapa dekade atau strain bakteri dalam hitungan minggu. Bagaimana ini bisa terjadi?

Jenis-Jenis Evolusi: Adaptif vs Makro

Dirangkum dari Scienceabc, para ahli biologi membedakan evolusi menjadi dua jenis:

  • Evolusi Adaptif: Perubahan cepat yang terjadi dalam waktu singkat sebagai respons terhadap lingkungan tertentu.
  • Evolusi Makro: Perubahan besar yang terjadi selama jutaan tahun, menghasilkan spesies baru atau perubahan signifikan pada kelompok organisme.

Contohnya, tinggi rata-rata manusia meningkat beberapa inci dalam 200 tahun terakhir. Namun, ini bukan berarti manusia akan terus tumbuh lebih tinggi selamanya. Hal serupa terjadi pada kuda, di mana perubahan kecil terlihat dalam beberapa generasi, tetapi perubahan besar hanya terlihat dalam kurun waktu jutaan tahun.

Ilustrasi DNA (Unsplash.com/Dr_Microbe)
Ilustrasi DNA (Unsplash.com/Dr_Microbe)

Kecepatan Evolusi: Faktor Waktu dan Siklus Reproduksi

Kecepatan evolusi sangat dipengaruhi oleh waktu generasi dan siklus reproduksi. Setiap kali organisme bereproduksi, mutasi acak dapat muncul dalam genetiknya.

Organisme seperti bakteri, yang bereproduksi setiap beberapa jam, berevolusi lebih cepat dibandingkan manusia yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bereproduksi.

Baca Juga: Penemuan Baru Ini Mengubah Sejarah Asal Usul dan Evolusi Dinosaurus

Virus, seperti flu dan COVID-19, berevolusi lebih cepat karena tidak memiliki mekanisme koreksi DNA. Itulah sebabnya strain baru sering muncul dalam hitungan bulan.

Sementara itu, spesies dengan siklus reproduksi lebih lambat, seperti burung atau mamalia, berevolusi dalam waktu yang lebih lama.

Evolusi dalam Hitungan Tahun: Contoh Kasus Spesies Baru

Spesiasi, atau pembentukan spesies baru, rata-rata membutuhkan waktu sekitar dua juta tahun. Namun, ada pengecualian:

  1. Burung Pipit Galapagos: Dalam sebuah studi, burung pipit dari Kepulauan Galapagos kawin dengan spesies lain di pulau berbeda. Hasilnya, spesies baru terbentuk hanya dalam tiga generasi.
  2. Poliploidi pada Tumbuhan: Beberapa tumbuhan dapat menggandakan genomnya dalam satu generasi, menghasilkan spesies baru yang tidak dapat kawin dengan tumbuhan diploid asli.
  3. Bakteri: Karena siklus reproduksinya yang cepat, bakteri dapat membentuk spesies baru dalam hitungan hari hingga tahun.

Evolusi Adaptif: Bukti dalam Kehidupan Nyata

Evolusi adaptif memungkinkan organisme bertahan dalam kondisi lingkungan yang berubah dengan cepat. Contoh nyata adalah ikan tomcod di Sungai Hudson.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI