Suara.com - PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) mengumumkan pencapaian kinerja sebelum merger (pra-merger) XL Axiata periode kuartal pertama 2025.
Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi mengatakan, sepanjang kuartal pertama 2025, perusahaan menghadapi tantangan yang tidak ringan.
"Kompetisi berlangsung semakin ketat, daya beli masyarakat yang masih melemah dan berkurangnya mobilitas masyarakat selama periode jelang libur Lebaran," ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (7/5/2025).
Namun, XL Axiata terus melakukan upaya peningkatan kualitas jaringan sebagai penopang utama layanan konvergensi, dan telah berhasil meningkatkan performa jaringan dan pengalaman pelanggan.
Komitmen XL Axiata memperkuat jaringan tercermin dari pengeluaran belanja modal (Capex) sekitar Rp 1,24 triliun, yang mayoritas untuk mendukung kebutuhan ekspansi dan peningkatan kualitas jaringan.
Hingga akhir kuartal pertama 2025, total jumlah BTS XL Axiata mencapai lebih dari 164 ribu BTS, termasuk BTS 4G.
![Ilustrasi BTS XL Axiata. [XL Axiata]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/20/72700-ilustrasi-bts-xl-axiata.jpg)
Jumlah BTS 4G meningkat 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan tingkat keterhubungan dengan jaringan fiber optik mencapai 63 persen (fiberized).
Investasi dan strategi jaringan yang terus dilakukan tersebut telah berhasil meningkatkan kualitas pengalaman jaringan yang lebih baik untuk mendukung penggunaan layanan yang lebih tinggi.
Hal ini terbukti dengan trafik layanan yang tumbuh sebesar lebih dari 9 persen YoY, mencapai 2.848 Petabytes.
Baca Juga: Indosat Jadi Operator Ketiga di Dunia Terapkan Teknologi AI Canggih
Tidak hanya itu, mengawali tahun 2025, XL Axiata tetap berhasl meraih pencapaian kinerja yang positif.
Di kuartal pertama (Q1) 2025 perseroan berhasil meraih total pendapatan sebesar Rp 8,6 triliun.
Jumlah ini mengalami peningkatan 2 persen di banding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY), EBITDA sebesar Rp 4,32 triliun dengan EBITDA margin 50,2 persen, dan laba bersih setelah pajak (PAT) sebesar Rp 388 miliar.
Sementara itu, kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai lebih dari 91 persen.
Rajeev menambahkan, pencapaian kinerja yang baik tersebut karena pertumbuhan bisnis mobile yang stabil, dengan strategi yang berfokus pada bisnis FMC (Fixed Mobile Convergence).
"Kami juga berhasil meningkatkan jumlah pelanggan mobile sebesar 1,2 juta pelanggan YoY," ujarnya.