Ketua Umum APJATEL, Jerry Siregar mengungkapkan, pembangunan serat optik masih kerap terhadang harmonisasi regulasi telekomunikasi di Indonesia.
Menurutnya, Rencana Tata Ruang Wilayah kerap tidak terinformasi kepada pemilik jaringan utilitas. Sehingga, menyebabkan penataan jaringan yang sulit terkendali.
Kini, penataan jaringan yang lebih memperhatikan estetika dan keamanan kota, mulai diterapkan.
“APJATEL mendukung transformasi digital dan mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan implementasi penataan fiber optic yang lebih baik dan terstandarisasi,” ujar Jerry.
Berbagai rencana strategis pembangunan pun kini dilakukan untuk meminimalisir kerusakan jaringan yang telah tertata.