Micro-Credentials AI adalah Kunci Sukses di Era Kecerdasan Buatan

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 09 Mei 2025 | 13:15 WIB
Micro-Credentials AI adalah Kunci Sukses di Era Kecerdasan Buatan
Ilustrasi pelamar kerja (Unsplash/@benwhitephotography)

Suara.com - Keahlian dalam bidang teknologi, khususnya dalam menguasai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), kini menjadi salah satu keterampilan yang sangat dibutuhkan di berbagai industri.

Seiring dengan semakin meluasnya penggunaan AI dalam berbagai sektor, teknologi ini semakin menjadi komponen penting dalam operasi sehari-hari banyak perusahaan.

Oleh karena itu, memiliki kompetensi di bidang AI dapat menjadi salah satu nilai tambah yang besar bagi calon pelamar kerja, dan hal ini banyak dicari oleh para perekrut.

Baru-baru ini, Coursera, sebuah platform pelatihan online terkemuka yang berpusat di Singapura, merilis sebuah laporan berjudul Micro Credentials Impact Report 2025.

Laporan ini memberikan wawasan penting mengenai kecenderungan terbaru dalam dunia rekrutmen, yaitu bahwa banyak perusahaan kini lebih tertarik merekrut karyawan yang memiliki sertifikat keterampilan atau micro-credentials daripada mereka yang hanya memiliki gelar pendidikan dari universitas.

Tren ini semakin berkembang pesat, terutama di Amerika Serikat, di mana semakin banyak perusahaan yang mulai mengabaikan gelar universitas dalam seleksi rekrutmen.

Perekrut lebih fokus pada keterampilan yang dimiliki pelamar, yang bisa dibuktikan melalui micro-credentials, yakni sertifikat yang menunjukkan keahlian dalam suatu bidang tertentu.

Eklavya Bhave, Direktur dan Kepala Penjualan Asia Pasifik di Coursera, menjelaskan bahwa di Amerika, fenomena ini telah berkembang menjadi tren di kalangan perekrut.

Mereka lebih memperhatikan keterampilan praktis yang dimiliki calon pelamar daripada gelar akademis yang mereka bawa.

Baca Juga: Samsung TV 2025 Siap Meluncur di Indonesia, Dilengkapi Samsung Vision AI

"Di Amerika, para perekrut kini lebih tertarik melihat keterampilan praktis yang dimiliki calon pelamar kerja, yang bisa terlihat melalui micro-credentials, dan bukan lagi pada gelar atau ijazah universitas," jelas Eklavya dalam keterangan resminya, Jumat (9/5/2025).

Pentingnya micro-credentials ini tidak hanya terbatas di Amerika, namun kemungkinan besar akan menyebar ke kawasan Asia-Pasifik.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Coursera, 96 persen pemberi kerja di kawasan Asia-Pasifik menyatakan bahwa mereka lebih bersedia memberikan gaji yang lebih tinggi kepada pelamar kerja yang memiliki micro-credentials dibandingkan dengan mereka yang hanya memiliki gelar universitas.

Angka ini mencerminkan meningkatnya penghargaan terhadap keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan terstruktur dan sertifikasi, yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja dibandingkan dengan pendidikan formal semata.

Eklavya menambahkan bahwa salah satu keterampilan yang kini banyak dicari oleh perusahaan adalah penguasaan Generative AI (GenAI), yang merupakan jenis AI yang dapat menghasilkan konten baru, seperti teks, gambar, atau suara.

Pelatihan dan sertifikasi dalam bidang GenAI semakin diminati, mengingat bahwa hampir semua sektor dalam perusahaan saat ini telah mulai menerapkan teknologi AI dalam operasional mereka.

Hal ini menandakan bahwa keterampilan di bidang AI, terutama dalam Generative AI, kini tidak hanya dibutuhkan oleh divisi teknologi atau data science, tetapi juga oleh divisi-divisi lain seperti pemasaran, riset dan pengembangan (R&D), keuangan, sumber daya manusia (HR), bahkan divisi hukum.

Ilustrasi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence. (Pixabay/DeltaWorks)
Ilustrasi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence. (Pixabay/DeltaWorks)

Eklavya menjelaskan lebih lanjut bahwa penerapan AI telah merambah hampir semua bagian dalam perusahaan.

"Saat ini, AI digunakan oleh hampir semua divisi perusahaan, mulai dari pemasaran, R&D, keuangan, HR, hingga departemen hukum juga telah memanfaatkan teknologi ini," katanya.

Oleh karena itu, memiliki keterampilan dalam menggunakan teknologi AI, termasuk Generative AI, menjadi semakin penting bagi calon pelamar kerja, karena hal ini dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja yang semakin kompetitif.

Sertifikat yang menunjukkan keahlian dalam teknologi AI ini akan membuka peluang bagi mereka untuk mendapatkan posisi-posisi dengan gaji yang lebih tinggi, karena perusahaan akan lebih menghargai keterampilan yang relevan dengan kebutuhan teknologi terkini.

Dengan semakin tingginya permintaan terhadap keterampilan AI, terutama dalam Generative AI, para profesional yang memiliki sertifikat keterampilan ini memiliki peluang yang lebih besar untuk menonjol di dunia kerja dan memperoleh kompensasi yang lebih baik.

Seiring dengan berkembangnya penggunaan AI di berbagai sektor, masa depan karier bagi mereka yang terampil dalam teknologi ini sangatlah cerah.

Oleh karena itu, mendapatkan micro-credentials di bidang AI dapat menjadi langkah yang sangat cerdas bagi siapa saja yang ingin mengembangkan karier mereka dan meraih gaji yang lebih tinggi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI