Suara.com - Amazon Web Services (AWS) mengumumkan peluncuran tiga layanan keamanan terbaru dalam ajang tahunan AWS re:Inforce, konferensi keamanan cloud global yang mempertemukan para pakar, mitra, dan pengembang dari berbagai belahan dunia.
Layanan-layanan baru ini ditujukan untuk memperkuat postur keamanan digital organisasi di era ancaman siber yang semakin canggih, khususnya dalam konteks adopsi teknologi generative AI.
Sebagai bagian dari belasan fitur baru yang diumumkan, tiga kemampuan utama ini menonjol karena memberikan pendekatan terpadu, proaktif, dan cerdas dalam mendeteksi serta merespons ancaman siber:
AWS Security Hub
AWS Security Hub berfungsi sebagai pusat kendali terpadu yang membantu pelanggan mengidentifikasi dan memprioritaskan ancaman paling mendesak terhadap sistem mereka.
Layanan ini menghubungkan berbagai sinyal keamanan dan kerentanan dari sistem cloud, menyatukannya ke dalam satu tampilan yang mudah dipahami.
Dengan pendekatan ini, tim keamanan tidak lagi perlu berpindah-pindah antar alat karena semuanya tersedia di satu tempat.
Security Hub kini tersedia dalam versi pratinjau untuk semua pelanggan AWS.
AWS Shield
Baca Juga: Game Favorit Gen Z Jadi Umpan Percobaan Serangan Siber
Layanan perlindungan AWS Shield kini diperkuat dengan kemampuan menganalisis kesalahan konfigurasi dan kerentanan jaringan secara otomatis.
Sistem ini dapat mengidentifikasi potensi risiko terhadap serangan umum seperti injeksi SQL dan DDoS, serangan yang berupaya melumpuhkan layanan melalui lalu lintas palsu dalam jumlah besar.
Dashboard interaktif menunjukkan tingkat keparahan setiap isu serta menyajikan panduan langkah demi langkah untuk menyelesaikannya.
Pelanggan juga dapat menggunakan Amazon Q, asisten kerja berbasis generative AI, untuk mendapatkan saran keamanan melalui percakapan alami, tanpa perlu menavigasi pengaturan teknis yang kompleks.
Amazon GuardDuty
Amazon GuardDuty kini memperluas kapabilitasnya untuk mendeteksi ancaman pada aplikasi berbasis container yang berjalan di Amazon Elastic Kubernetes Service (EKS).
Dengan menggabungkan log audit, perilaku runtime, dan aktivitas AWS lainnya, GuardDuty mampu mengenali pola serangan multi-tahap yang sering kali luput dari pengawasan sistem tradisional.

Pendekatan ini memungkinkan tim keamanan menghemat waktu investigasi dan lebih fokus menangani ancaman nyata yang berdampak langsung pada operasional bisnis.
Seiring dengan terus berkembangnya tantangan keamanan, AWS berkomitmen untuk memastikan bahwa organisasi tetap selangkah lebih maju dalam menghadapi potensi risiko.
Salah satu contohnya, AWS kini telah menerapkan autentikasi multi-faktor (MFA) secara menyeluruh untuk semua pengguna root di seluruh jenis akun AWS.
Kemampuan keamanan terbaru yang diumumkan hari ini memberikan pelanggan visibilitas yang lebih dalam terhadap lingkungan cloud mereka, menyederhanakan operasi keamanan, serta memperkuat perlindungan dari ancaman yang semakin kompleks.
Dengan membangun kemampuan keamanan yang mendukung inovasi dan menciptakan pagar pembatas (guardrails) yang memungkinkan organisasi untuk berkembang dengan percaya diri.
AWS membantu pelanggan membentuk postur keamanan yang lebih kuat dengan usaha yang lebih ringan—sehingga mereka dapat memfokuskan lebih banyak sumber daya untuk pertumbuhan bisnis.