-
Layanan deepfake real-time kini dijual murah di darknet, mulai dari $30, dengan fitur canggih seperti pertukaran wajah dan kloning suara.
-
Kaspersky temukan lonjakan permintaan dan eksperimen pelaku kejahatan terhadap teknologi AI untuk manipulasi audio-video.
-
Deepfake berpotensi memperkuat serangan siber, meski bukan ancaman baru, dan perlu dilawan dengan pemanfaatan AI oleh profesional keamanan
Suara.com - Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (GReAT) telah menemukan iklan di darknet yang menawarkan layanan deepfake video dan audio real-time.
Harganya dilaporkan mulai dari 50 Dolar AS untuk video palsu dan 30 Dolar AS untuk pesan suara palsu, dengan biaya yang meningkat berdasarkan kompleksitas dan durasi konten.
Temuan ini diperoleh setelah menganalisis beberapa platform berbahasa Rusia dan Inggris.
Sebelumnya, Kaspersky telah mengidentifikasi layanan pembuatan deepfake di platform darknet dengan biaya berkisar antara $300 hingga 20.000 Dolar AS per menit.
Tidak seperti sebelumnya, layanan yang tersedia saat ini memungkinkan pelaku kejahatan siber untuk menghasilkan konten audio dan video palsu secara real-time dengan harga yang jauh lebih murah.
Iklan tersebut menampilkan beberapa opsi, termasuk pertukaran wajah secara real-time selama panggilan video di platform konferensi video atau aplikasi pesan instan, penggantian wajah untuk verifikasi, dan penggantian umpan kamera di perangkat.
![Ilustrasi Darknet. [Torstensimon/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/28/41802-ilustrasi-darknet.jpg)
Penulis postingan tersebut mengklaim bahwa mereka dapat menyediakan perangkat lunak yang menyinkronkan ekspresi wajah seseorang dalam video dengan teks.
Bahkan, dalam bahasa asing, beserta alat untuk kloning suara dan untuk menyesuaikan nada dan timbre guna menyampaikan emosi tertentu.
Namun, kemungkinan besar banyak dari iklan ini merupakan penipuan yang bertujuan untuk menipu calon pembeli.
Baca Juga: Pakar Kaspersky Mengidentifikasi Agen Serangan Siber Perusahaan Rusia, Backdoor Loki Berbahaya!
“Kita tidak hanya melihat iklan yang menawarkan ‘deepfake-as-a-service’, tetapi juga permintaan yang jelas akan alat-alat ini," kata Dmitry Galov, kepala Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky di Rusia dan CIS.
Menurutnya, aktor berbahaya secara aktif bereksperimen dengan AI dan mengintegrasikannya ke dalam operasi mereka.
Dia menjelaskan, beberapa platform memiliki kemampuan yang lebih canggih misalnya, LLM berbahaya yang dibuat sepenuhnya dari awal, independen dari model yang tersedia untuk umum, dan berjalan secara lokal.
"Meskipun teknologi ini tidak menghadirkan ancaman siber baru yang fundamental, teknologi ini dapat meningkatkan kemampuan penyerang secara signifikan," ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (1/10/2025).
Dalam konteks ini, menurut Dmitry Galov, para pakar keamanan siber harus bekerja keras untuk melawan ancaman-ancaman ini.
"Salah satu cara paling menjanjikan untuk menghadapi tantangan ini adalah memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas profesional keamanan dan efektivitas langkah-langkah pertahanan," pungkasnya.