BRIN Temukan Mikroplastik Berbahaya di Air Hujan Jakarta, Ini Bahayanya bagi Tubuh

Agung Pratnyawan Suara.Com
Rabu, 22 Oktober 2025 | 16:39 WIB
BRIN Temukan Mikroplastik Berbahaya di Air Hujan Jakarta, Ini Bahayanya bagi Tubuh
Pengendara melintas saat hujan di Kawasan Slipi, Jakarta, Senin (29/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sebagai tindak lanjut, pemerintah kini memperketat pengawasan pengelolaan sampah dan mempercepat transisi dari sistem open dumping ke sanitary landfill.

Sistem baru ini menutupi sampah dengan lapisan tanah liat untuk mencegah pencemaran dan memasang pipa penyalur gas metana guna mengurangi emisi dan risiko kebakaran.

Mengutip dari VIO (19/10/2025), Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto menyebut temuan BRIN sebagai “alarm lingkungan” yang harus segera direspons.

Polusi plastik kini bukan cuma masalah laut atau sungai, tapi sudah sampai ke langit Jakarta,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini memperkuat kebijakan pengendalian sampah plastik dari hulu ke hilir.

Beberapa langkah yang dilakukan antara lain menerapkan Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang kantong belanja ramah lingkungan, memperluas bank sampah dan TPS 3R, serta menggencarkan program Jakstrada untuk mengurangi produksi sampah hingga 30 persen dari sumbernya.

Selain itu, Pemprov DKI bekerja sama dengan BRIN dalam pemantauan mikroplastik di udara dan air hujan melalui sistem Jakarta Environmental Data Integration (JEDI). Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk menyusun kebijakan baru pengendalian polusi plastik di atmosfer.

Langkah ini akan dilengkapi dengan kampanye publik bertajuk “Jakarta Tanpa Plastik di Langit dan Bumi” yang bertujuan mengedukasi masyarakat agar mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Langit Jakarta sedang mengingatkan kita untuk lebih bijak menjaga bumi, perubahan perilaku adalah kuncinya.” kata Asep.

Baca Juga: 7 Pilihan Sunscreen untuk Cuaca Panas Ekstrem Indonesia, Minimal SPF 45 Sesuai Saran BRIN

BRIN dan pemerintah sama-sama menegaskan pentingnya kerja sama antara masyarakat, pelaku usaha, dan lembaga riset. Mulai dari memilah sampah di rumah, mengurangi pembakaran plastik, hingga mendukung inovasi daur ulang, semua pihak diminta terlibat aktif.

Langit Jakarta mencerminkan perilaku kita di bumi, sampah yang kita buang sembarangan, asap yang kita biarkan naik, semuanya kembali turun dalam bentuk yang lebih kecil, tapi jauh lebih berbahaya.” tutup Reza.

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI