Suara.com - Penelitian terbaru kembali mengungkap betapa luas dan misteriusnya kehidupan di laut dalam. Dua laporan terpisah dari tim ilmuwan internasional menunjukkan bahwa masih banyak makhluk laut yang belum tercatat, mulai dari cacing aneh hingga spons pemangsa yang bentuknya menyerupai bola berduri.
Penemuan ini menjadi sorotan karena menunjukkan bahwa sebagian besar keanekaragaman laut masih tersembunyi jauh di bawah permukaan.
Dalam laporan yang dipublikasikan Science Daily (2/112025), para peneliti mengumumkan keberhasilan mereka mendeskripsikan 14 spesies baru dan dua genus baru melalui platform penelitian bernama Ocean Species Discoveries.
Platform ini dibuat untuk mempercepat proses pendokumentasian spesies, yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun sebelum dapat diumumkan secara resmi.
Program tersebut dipimpin oleh Senckenberg Ocean Species Alliance (SOSA), sebuah lembaga riset yang menyediakan sistem standar untuk publikasi taksonomi.
Dengan bantuan teknologi mikroskop cahaya, mikroskop elektron, citra confocal, hingga pemindaian micro-CT, ilmuwan dapat mengumpulkan detail morfologi setiap organisme secara lebih akurat dan efisien.
Dalam publikasi terbaru mereka, lebih dari 20 peneliti bergabung mendokumentasikan spesies dari kedalaman mulai satu meter hingga lebih dari 6.000 meter.
Salah satu yang paling menonjol adalah moluska Veleropilina gretchenae, ditemukan di Palung Aleut, Teluk Alaska, dengan kedalaman 6.465 meter.
Spesies ini menjadi salah satu anggota Monoplacophora (berbentuk topi atau piring cekung) pertama yang memiliki data genom lengkap dari spesimen holotipe.
Baca Juga: Stop Main HP! 5 Cara Ampuh Jadikan Makan Bersama Momen Keluarga yang Berarti
Di antara temuan penting lainnya adalah analisis detail anatomi Myonera aleutiana, sejenis bivalvia karnivor (mencakup kerang, tiram, dan remis) yang dipindai sepenuhnya dengan teknologi micro-CT tanpa merusak tubuh aslinya.
Hasilnya menghasilkan lebih dari 2.000 gambar tomografi, sekaligus mencatatkan rekor kedalaman baru bagi spesies tersebut, yaitu lebih dari 5.000 meter.
Peneliti juga menamai salah satu spesies baru, Apotectonia senckenbergae, sebagai penghormatan kepada Johanna Rebecca Senckenberg, tokoh penting dalam sejarah lembaga penelitian Senckenberg. Spesies ini ditemukan di area ventilasi hidrotermal di Kepulauan Galápagos, Samudera Pasifik.
Beberapa hasil temuan bahkan memiliki ciri yang tidak biasa. Isopoda parasit Zeaione everta misalnya, memiliki tonjolan menyerupai popcorn di bagian punggung betinanya. Penampilannya yang aneh menjadi dasar penamaan genus baru tersebut. Ada pula temuannya mengenai hubungan simbiotik unik antara cangkang tusk shell Laevidentalium wiesei dan anemon laut, yang belum pernah tercatat sebelumnya.
Penelitian dari kawasan Samudra Selatan juga menunjukkan penemuan yang tak kalah mengejutkan. Mengutip dari Green Matters (1/11/2025), dalam ekspedisi Ocean Census yang bekerja sama dengan Schmidt Ocean Institute, para ilmuwan menemukan spons karnivor yang dijuluki “death ball sponge” karena bentuknya seperti bola berduri dan memiliki kait kecil untuk menangkap mangsa. Bentuknya sangat kontras dengan kebanyakan spons laut yang bersifat pasif.
Ekspedisi ini menyisir area kaldera gunung berapi bawah laut, ventilasi hidrotermal, serta kawasan palung yang berada di sekitar Kepulauan South Sandwich.