Memang kami sudah diskusi kemarin. Beliau pada waktu itu ada di India. Dia membaca berita itu. Makanya terus apa yang saya sampaikan (juga) sesuai ilmu farmasi.

Punya rencana minta virus ke pemerintah sebagai uji coba untuk obat, tapi apakah mampu seperti yang profesor lakukan dulu? Dan kapan rencananya?
Saya ini bingung, penanganan (wabah) corona di Indonesia itu sebenarnya siapa yang menjadi leading sector? Apakah Menlu, apakah yang lain, atau yang mana? Saya harus ke mana? Oleh karena itu, saya usulkan di Indonesia agar segera dibentuk Komnas yang terdiri dari kementerian-kementerian terkait, para ahli dan macam-macam. Satgas itu adalah tugas di bawah menteri, jadi Kemenkes membuat Satgas. Corona sekarang (harusnya) bukan hanya urusan Kemenkes, soal kesehatan, tapi sudah menyangkut ekonomi, bagaimana orang-orang memborong makanan, (soal) transportasi dan sebagainya.
Kalau Anda ke hotel kemudian ada orang terinfeksi, harus seusai SOP membawanya. Ini harus segera, dan bukan tanggung jawabnya Menkes lagi. Pendeknya, virus ini sudah mengkhawatirkan dan sudah bukan urusan kesehatan lagi.
Anda tidak mau langsung menyampaikan ke Presiden?
Iya, silakan saja (kalau ada yang mau), nggak apa-apa. Saya lebih (bicara) ke media, itu saya sampaikan.
Coba saja bayangkan (kalau misalnya) Gubernur (Jatim) membuat tim sendiri, Risma (Wali Kota Surabaya) membuat tim sendiri. Kalau membuat sendiri-sendiri kan berantakan. Harus satu komando, ke siapa itu?
Apalagi sekarang (Senin 2 Maret --Red), pagi-pagi yang mengumumkan (dua orang positif Corona) adalah Presiden, dan langsung tatap muka. Jadi seolah-olah mereka nggak usah tanggung jawab dan tanggung jawabnya (di) Presiden. Kalau ndak ada kendali, maka Presiden yang harus jawab. Oleh karena itu, diusulkan untuk segera membentuk tim atau Komnas. Komnas Flu Burung (itu) dokumennya sudah banyak dan bisa dipakai sekarang.
Kontributor : Achmad Ali
Baca Juga: Setelah Empon-empon, Ubaya Ciptakan Lidah Buaya Jadi Penangkal Virus Corona