Pada tahun berikutnya, tepatnya tahun 1994, saya (sudah) mampu membeli rumah. Bahkan berikutnya membeli mobil yang digunakan untuk kebutuhan keluarga dan pekerjaan. Saya kerja 1994, dan dapat membeli rumah tahun 1995. Saya juga bisa beli mobil baru.
Pada periode September 1992 sampai 1995 (itu) saya dipercaya menjadi salesman di Auto 2000 Juanda. Pada perusahaan ini, saya termasuk karyawan yang disiplin dan berprestasi, sehingga karier saya semakin menanjak dan mendapatkan kepercayaan pimpinan dan sesama karyawan perusahaan.
Saya punya prinsip: mesti bekerja total memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Pada tahun 1996 sampai 1998, saya (lantas) dipercaya menjadi Sales SPV di Tunas Toyota Bintaro. Pengalaman di perusahaan ini mendorong saya untuk meniti karier yang lebih sukses.
Saya pun terus menjaga kedisiplinan, semangat kerja, dan kualitas peran dalam menjalankan tugas-tugas perusahaan. Setelah itu, saya dipercaya menjadi Branch Manager di Tunas Toyota yang berlokasi di Tangerang (tahun 1998 sampai 2005). Selanjutnya, dari tahun2005 hingga sekarang, dipercaya menjadi Branch Manager di Tunas Toyota Cilegon, Banten.
Karier saya (itu) dibangun secara pelan-pelan dan penuh kesabaran. Nilai-nilai utama seperti kedisiplinan, semangat kerja dan kualitas prima, dijaga betul, sehingga berdampak baik bagi kemajuan dan perkembangan perusahaan.
Kalau kita menjaga kedisiplinan dan semangat kerja, maka hasilnya pasti terlihat. Sumber kekuatan kita adalah Allah; energi lainnya adalah doa dan dukungan dari sesama, termasuk orang-orang terdekat. Mereka yang mungkin dilanda kesusahan pun adalah ladang amal yang mesti mendorong kita untuk iba dan peduli.
Apa pun yang kita peroleh, hakikatnya adalah pemberian Allah. Karena itu terus(-lah) bersyukur, jangan lupa sesama.
Bisa ceritakan lagi perjalanan Anda di kontestasi pilkada, mulai dari pencalonan sampai akhirnya terpilih jadi Wali Kota Cilegon?
Menurut saya, niat baik, kejelasan tujuan dan bersabar dengan hasil yang dicapai, adalah kunci penting yang mesti dimiliki oleh siapa pun dalam menghadapi hasil dari setiap ikhtiar yang dicapai.
Baca Juga: Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie: Harmonis dan Toleransi Kunci Kemajuan
Saat maju di Pilkada Kota Cilegon tahun 2010 lalu, ketika itu (sudah ada) begitu banyak dukungan dari warga Kota Cilegon. Namun (saya ternyata) belum menang.
Kekalahan di tahun 2010 itu tidak membuat saya kehilangan kepercayaan diri dan optimisme. Bagi saya, manusia hanya berusaha, namun Allah jugalah yang menentukan kepastian juga kejadiannya. Jadi, tak ada alasan untuk meratapi hasil ikhtiar yang sudah maksimal, apa pun itu.
Saya bersyukur karena pada saat itu saya sudah berikhtiar. Namun (mungkin) Allah belum memberi saya kesempatan pada saat itu.
![Salah satu momen kebersamaan Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dengan putri tersayangnya. [Foto: Instagram helldy.agustian/capture]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/04/01/42314-wali-kota-cilegon-helldy-agustian-dan-sang-putri-tersayang.jpg)
Tujuan saya maju di kompetisi politik (pilkada) adalah (demi) melebarkan sayap manfaat. Sebab manusia yang terbaik adalah yang banyak manfaatnya bagi manusia lain. Makanya pada Pilkada kali ini, (akhirnya) saya yang masih aktif sebagai Ketua DPW Partai Berkarya Provinsi Banten, maju (lagi) di Pilkada Kota Cilegon.
Kalau tahun 2010 silam maju melalui jalur perseorangan atau independen, kini maju melalui jalur usungan partai politik, berpasangan dengan politisi sekaligus Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Banten, Sanuji Pentamarta.
[Diketahui dalam Pilkada Cilegon lalu, pasangan Helldy-Sanuji berhadapan dengan tiga pasangan lainnya yaitu pasangan Ali Mujahidin-Firman Mutakin, pasangan Ratu Ati Marliati-Sokhidin, serta pasangan Iman Rohiman-Awab. Seperti yang sudah dipublikasikan lewat hitungan cepat (quick count) berbagai lembaga survei, pasangan Helldy-Sanuji akhirnya dinyatakan sebagai pemenang oleh KPUD Kota Cilegon melalui sidang paripurnanya lalu. Helldy-Sanuji diberitakan meraih 75.449 suara (34 persen dari total suara sah).