Suara.com - Dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19 yang saat ini sudah hampir memasuki masa 1,5 tahun, vaksinasi menjadi salah satu fokus yang ingin dimaksimalkan. Tidak terkecuali di berbagai daerah, baik di sekitar Jawa-Bali dengan konsentrasi penduduk terbanyak, maupun daerah-daerah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya.
Salah satu daerah ygng sudah gencar melaksanakan vaksinasi belakangan adalah Riau. Daerah yang tergolong berkembang pesat itu bahkan sempat kekurangan atau terputus ketersediaan vaksinnya beberapa waktu lalu, yang bahkan sempat disampaikan khusus oleh Gubernur Drs H Syamsuar MSi kepada Presiden Joko Widodo melalui komunikasi telepon.
Sehubungan itu, belum lama ini Suara.com sendiri berkesempatan menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) secara virtual dengan Gubernur Riau sebagai narasumbernya. Dalam acara bertajuk "Strategi Cegah Penularan Covid-19 di Tengah Kekosongan Stok Vaksin" yang disiarkan langsung itu, Syamsuar pun bicara blak-blakan kepada host Ria Rizki Nirmalasari di hadapan para penonton tayangan.
Berikut petikan bincang-bicang dengan Gubernur Riau H Syamsuar yang ditulis ulang dengan format wawancara tanya-jawab:
Peserta FGD Suara.com, sebelumnya diskusi ini harusnya berjalan mulai pukul 3 sore, namun dikarenakan Pak Gub ini sedang ada kegiatan, jadinya baru bisa kita mulai sekarang. Dari informasi yang saya dapatkan, Pak Gubernur ini sedang sibuk sekali meninjau proses vaksinasi di beberapa titik di daerahnya.
Iya, benar, Bu. Mohon maaf jadi nggak bisa sesuai jamnya. Mohon maaf. (Syamsuar yang sempat tertunda bergabung di video conference akhirnya menjalani perbincangan sembari melanjutkan perjalanan di dalam mobil dinasnya --Red)
Tadi ada berapa titik ya (program vaksinasinya), Pak Gub? Dan seperti apa pelaksanaan vaksinasinya?
Ya, tadi Bu, kami pertama meninjau pelaksanaan vaksin bersama Panglima Komando Armada 1 dari TNI Angkatan Laut di Dumai, bersama rekan-rekan Forkopimda dari Riau dan juga Wali Kota Dumai dan juga Forkopimda Dumai. Jadi, peninjauan tadi adalah pelaksanaan "Serbuan Vaksin" yang ditaja oleh TNI Angkatan Laut. Itu diadakan di Pelabuhan Dumai. Tadi juga antusias masyarakat sangat tinggi, Bu. Jadi tentunya, kewalahan juga dengan keterbatasan vaksin yang ada di daerah kita ini.
Selesai itu, kami juga meninjau KRI Semarang. KRI Semarang ini memang atas permintaan kami kepada Bapak KASAL, (agar) kiranya juga dapat membantu keterbatasan oksigen yang ada di pulau-pulau. Terutama pulau-pulau terluar, (seperti) Pulau Rupat, terutama (juga) warga Kota Dumai. Kami tadi dapat laporan, Alhamdulillah sudah ada dua tabung yang membantu masyarakat yang ada di daerah itu. Jadi, karena itulah kami mengadakan ramah tamah, rapat koordinasi tadi dengan arahan Panglima Komando Armada 1. Ya, sekaligus juga tadi menyampaikan informasi berkenaan dengan Covid-19 yang ada di Provinsi Riau.
Baca Juga: Bowo Leksono: Ingin Festival Film Purbalingga Kelak Jadi Terminal Karya-karya Bagus
Kalau tadi dihitung, ada berapa Pak, warga yang mengikuti proses vaksinasi pada Jumat ini?
Tadi ada lebih kurang 500 orang, Bu. Jadi memang, karena mendekati waktu Jumat. Jadi karena tadi kehadiran Pak Komando Armada 1 sekitaran jam satu, sudah dimulai dari pagi hari. Ya, lebih kurang 1.000 masyarakat yang divaksin tadi. Tapi memang mendahului divaksinnya saat kami tinjau, lebih kurang 500 saja yang tadi sedang divaksin. Jadi ini semua dalam rangka meningkatkan angka vaksinasi yang ada di Provinsi Riau.
Pak Gub, target vaksinasi di daerah Bapak (Riau) ini katanya sekitar 800 ribu, bukan ya?
Oh, nggak Bu. Jumlah di tempat kami, sesuai dengan jumlah penduduk kami, kan ada 6,3 juta lebih. Jadi target kita 70 (persen) divaksin; agar 70%-nya menjadi target vaksinasi yang ada di Riau. Berarti ada 4,4 juta lebih Bu, yang harus divaksinasi.
Saat ini baru sebagian, baru 900 ribu lebih yang dilakukan vaksinasi pertama. Sementara vaksinasi kedua lebih kurang 400 ribu. Jadi karena itu memang, kami masih membutuhkan vaksin. Apalagi di daerah Riau ini ada empat daerah yang cluster empat, yaitu Kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Rokan Hulu.
Kami sudah mengajukan kepada Menteri Kesehatan. Mudah-mudahan vaksinnya bisa (segera) kita peroleh, agar bisa dilakukan vaksinasi. Apalagi (ini) anak-anak pelajar, harus kita vaksin Bu.