Nah, ide untuk pendekatan kesejahteraan ini sebenarnya sudah mulai saya lakukan ketika saya menjadi Panglima Kodam di wilayah Maluku dan Maluku Utara. Ada konflik, ada gesekan antara kelompok masyarakat dan alhamdulillah sebagian besar bisa selesai dengan pendekatan kesejahteraan.
Sebelum lanjut lebih jauh, boleh diterangkan kembali Pak Doni, PPAD itu apa sih dan kegiatannya apa saja selama ini?
Organisasi yang membawahi atau mengorganisir pensiunan TNI AD. Nah kegiatannya lebih banyak pada kegiatan sosial. Sebagian dari pengurus juga ada yang menjadi bagian dari partai politik. Nah, ketika kami sudah dipilih secara aklamasi pada 14 Desember tahun lalu 2021, kami sepakat bahwa kita fokus untuk urusan kesejahteraan. Karena lembaga politik sudah ada, ada partai politik, kita bicara ideologi dan konstitusi itu juga sudah ada, ya, jadi kita ingin agar hal-hal yang berhubungan dengan postpriority ini menjadi fokus kita ke depan.
Dan mengelola sumber daya yang ada di daerah itu menurut saya sesuatu yang sangat mulia. Karena banyak produk-produk alam kita, hasil alam, hasil pertanian itu pada akhirnya tidak bisa dinikmati oleh para petani dan juga nelayan.
Saya berkunjung ke beberapa daerah, nelayan kita itu kadangkala panen dengan jumlah yang sangat besar tetapi ikannya tidak bisa dijual ya akhirnya mohon maaf jadi sia-sia.
Nah, lewat pelatihan atau kerja sama perbankan, kerja sama dengan perusahaan lainnya, kita bisa mendorong untuk produk-produk mentah ini menjadi barang jadi, ya paling tidak setengah jadi. Sehingga punya nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Contoh misalnya, ya, ikan tuna. Itu kalau misalkan lagi panen jumlahnya besar sekali dan masyarakat nelayan itu tidak semuanya memahami bahwa ikan tuna itu kalau dikelola, dimanfaatkan itu bisa menjadi ikan kaleng dan teknologi yang tidak terlalu tinggi itu bisa dimanfaatkan.
Apalagi ada desa, ya, nah, ini tugas kami ke depan adalah memfasilitasi agar para nelayan ini mendapatkan pelatihan dan hasilnya itu bisa ditawarkan lewat e-commerce.
Ada sejumlah e-commerce sudah mencoba untuk bekerja sama dengan PPAD dan ketika pemasarannya nanti lewat ecommerce maka pasar akan lebih besar terbuka termasuk juga ke depan bagaimana PPAD bisa membantu menjembatani dengan travel-travel untuk kegiatan umrah, haji yang jumlahnya sangat banyak.
Sehingga makan-makanan lokal kita yang berasal dari nelayan, dari warga masyarakat itu bisa dimanfaatkan oleh para jemaah umrah, haji dan ini saling menguntungkan di banyak hal.
![Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Letjen TNI (Purn.) Doni Munardo saat penandatanganan MoU dengan PT. Harvest Capital International terkait kerjasama kewirausahaan di bidang investasi dan pertambangan di Markas Besar (Mabes) TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (8/2/2022). [Suara.com/Alfian Winanto].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/08/76760-doni-monardo.jpg)
Termasuk juga produk-produk yang berhubungan dengan atsiri, aromaterapi itu banyak bahan baku dari negara kita yang selama ini dijual ke luar negeri dengan bentuk mentah dan kita mendorong mempertemukan dengan para pakar, dengan ahli-ahli di bidang atsiri yang ini bisa dikelola menjadi produk yang lebih bernilai tinggi, ya. Bisa diekspor ke Eropa, Amerika, dan Asia Timur dan bisa menjadi bahan parfum, bisa menjadi bahan untuk farmasi dan juga untuk kosmetik, begitu banyak, ya, potensi yang bisa kita kembangkan.
Berarti nanti ke depannya para purnawirawan ini dilatih sebagai entrepreneur?
Ya, harus mendapatkan pelatihan. Jadi ada yang sudah jalan dengan kegiatan dunia usahanya, sudah jalan. Nah, kita minta mereka membina atau menjadi orangtua angkat bagi purnawirawan yang belum.
Nah, kemudian kita juga sudah menyampaikan pesan kepada pimpinan angkatan darat bahwa mereka akan pensiun 1-2 tahun dan itu disiapkan untuk belajar tentang kewirausahaan. Sehingga ketika mereka pensiun mereka sudah tidak kagok lagi dan mereka bisa start dengan pilihan dunia usaha yang diinginkan.
Artinya, sudah belajar dari sekarang ya, Pak?