Betul.
Kalau menurut kacamata Pak Doni, bagaimana kondisi kesejahteraan para purnawirawan saat ini?
Masih banyak yang tenaga pikirannya masih sangat... apa namanya, masih sangat baik, ya, relatif masih muda, ya. Pensiun untuk bintara tamtama itu 53 tahun, relatif masih produktif.
Nah kita mendorong mereka untuk bisa mencari sebuah cara agar bisa menghidupi dirinya agar sejahtera dan juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Sedangkan yang perwira itu usia pensiun 58 tahun dan tetap itu juga masih cukup energik, masih punya potensi untuk berkarya kepada negara, kepada bangsa lewat dunia usaha.
Nah, kalau ini semua bisa bergerak, PPAD para purnawirawan bisa membantu menjembatani apa namanya... pemerintah daerah, pemerintah pusat, ada hambatan mungkin di lapangan, ya, bisa bekerja sama, kita carikan solusi yang baik, maka kita yakin ekonomi Indonesia 4-5 tahun yang datang akan lebih maju.
Ya, karena jumlah PPAD ini mencapai ratusan ribu orang.
Se-Indonesia berarti?
Iya, se-Indonesia. Jadi hampir 200 ribu orang. Nah, kalau ini diberdayakan, tadi sudah ada pembicaraan dengan bank, perbankan, dengan Kadin kamar dagang dan industri Indonesia dan juga sejumlah pihak lainnya, ya, BUMN juga.
![Para pengurus dan anggota PPAD (Persatuan Purnawirawan TNI AD) sekaligus undangan yang hadir di acara pengukuhan, Selasa (8/2/2022) di Mabes TNI AD, Jakarta. [Suara.com / Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/09/54256-para-pengurus-dan-anggota-ppad-atau-persatuan-purnawirawan-tni-ad.jpg)
Ini sebuah kekuatan yang dahsyat, ya. Kenapa? Setelah pensiun waktunya kan relatif banyak, ya, nah ini jangan sampai waktu yang ada itu jadi sia-sia karena tidak diberikan kesempatan untuk mengelola sebuah program di wirausaha.
Pak Doni sempat menjadi ketua Satgas Penanganan Covid-19. Bagaimana melihat pemerintah saat ini ketika tengah dilanda Omicron?