Dubes Georgia Irakli Asashvili: Persahabatan dengan Indonesia adalah Ilustrasi Tujuan Kerja Sama Luar Negeri Kami

Senin, 30 Mei 2022 | 19:36 WIB
Dubes Georgia Irakli Asashvili: Persahabatan dengan Indonesia adalah Ilustrasi Tujuan Kerja Sama Luar Negeri Kami
Duta Besar Georgia untuk Indonesia, Irakli Asashvili. [Dok. Kedubes Georgia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dengan latar belakang budaya yang kaya dan beragam, tidak mengherankan bahwa Georgia memiliki industri pariwisata yang sedang booming. Georgia memiliki lebih banyak hal untuk ditawarkan daripada negara lain seukurannya di dunia --pegunungan Kaukasus, garis pantai Laut Hitam, iklim dan perairan mineral yang kuratif, sejarah kuno, budaya dan tradisi yang beragam, masakan lezat, kaya akan budaya anggur dan yang terakhir namun tidak kalah pentingnya, keramahan orang Georgia yang terkenal di dunia.

Sejak dimulainya wabah pandemi COVID-19 pada tahun 2019, Georgia menerima rekor jumlah, lebih dari 9 juta wisatawan. Terlepas dari dampak negatif COVID-19 terhadap industri pariwisata negaranya, Georgia terus berinvestasi dalam infrastruktur pariwisata, termasuk diversifikasi produk-produk pariwisata. Georgia menantikan dimulainya kembali pariwisata internasional di tengah pandemi.

Tujuan Utama Kebijakan Luar Negeri Georgia

Salah satu tujuan utama kebijakan luar negeri Georgia adalah integrasi penuh ke dalam struktur Eropa dan Euro-Atlantik. Perjanjian Asosiasi dengan Uni Eropa, termasuk area perdagangan bebas yang dalam dan komprehensif, dan perjanjian tentang perjalanan bebas visa, membuat Georgia lebih dekat dengan Uni Eropa. Georgia selalu berkomitmen terhadap nilai-nilai fundamental, yang membentuk landasan Uni Eropa modern. Disebut Trio – Georgia, Moldova dan Ukraina – sejak lama telah membela pilihan Eropa mereka dengan mengorbankan resiko eksistensial. Dengan memberikan negara-negara Trio status pencalonan dan menerapkan sebuah metodologi yang direvisi, Uni Eropa akan mempertahankan pengaruh tunggal dalam memimpin fase pencapaian dengan pendekatan berbasis prestasi.

Selain itu, Georgia sangat mementingkan peningkatan hubungan dengan Kawasan Asia Tenggara, yang saat ini merupakan salah satu tujuan utama kebijakan luar negeri Georgia. Kemitraan dan persahabatan Georgia yang terus berkembang dengan Indonesia adalah ilustrasi sempurna dari tujuan ini.

Saya dengan senang hati menyorot hubungan Indonesia dan Georgia yang terjalin pada tahun 1993, tidak lama setelah Georgia mendapatkan kembali kemerdekaannya dan sejak itu kedua negara telah menikmati persahabatan dan kemitraan yang berkelanjutan. Pembentukan Kedutaan Besar Georgia di Jakarta pada tahun 2012 memainkan peran signifikan dalam meningkatkan hubungan ini. Sementara itu, misi Georgia ke Indonesia adalah perwakilan diplomatik pertama Georgia di kawasan ASEAN.

Kemitraan antara Indonesia dan Georgia terus menjadi lebih kuat dan semakin kuat di berbagai arah, termasuk urusan politik, kerja sama di sektor publik dan pemerintahan, budaya dan hubungan people-to-people. Saya sangat senang bahwa semakin banyaknya wisatawan Indonesia dan pelancong bisnis tertarik untuk mengunjungi Georgia setiap tahun dan saya berharap tren ini akan terus berlanjut dan bahkan meningkat dalam waktu dekat. Georgia juga tertarik untuk memulai pembicaraan tentang perjanjian perdagangan preferensial dengan Indonesia, yang akan semakin meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara.

Di tahun-tahun mendatang, kami mengharapkan untuk dapat menyaksikan banyaknya pencapaian baru, terutama di masa pasca-pandemi Covid.

Baca Juga: Inaya Wahid: Tipe Bapak Itu Bukan "Heh Inaya, Ini yang Harus Kamu Lakukan! Demokrasi Itu Begini-begini"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI