Lebih Dekat dengan Yayuk Basuki, 'Ratu Tenis' Indonesia yang Peduli Keberlanjutan Hidup Atlet di Tanah Air

Jum'at, 08 Desember 2023 | 22:25 WIB
Lebih Dekat dengan Yayuk Basuki, 'Ratu Tenis' Indonesia yang Peduli Keberlanjutan Hidup Atlet di Tanah Air
Legenda tenis yang juga dijuluki 'Ratu Tenis' Indonesia, Yayuk Basuki saat berbincang di kantor Suarajogja, Sleman, DIY.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mampu bukan berarti financial saja, tapi siapapun nanti yang lolos mampu memberikan pemikiran-pemikiran dan membantu pemerintah untuk apa yang terbaik harusnya untuk olahraga kedepannya. Itu yang saya tekankan, jangan nanti begitu lolos, kalian cuma duduk manis.

Saya bilang ngapain, ya untuk apa kan, saya enggak mau wasting time juga gitu, karena semua itu harus ada pengorbanan dan mohon maaf ya kalau kita bicara dari sisi saya, egois memikirkan hidup saya sendiri mungkin dengan saya sebagai pelatih itu dapat gaji tiga kali lipat daripada gaji anggota dewan kita. Di luar negeri kita lebih diapresiasi.

Nah itu akhirnya memutuskan, oke karena saya berpikir ini untuk kebersamaan dan memang somebody has to stand for them, saya pikir harus ada yang memperjuangkan dan harus ada yang peduli terhadap mereka di situ. Akhirnya saya bilang, oke saya mau maju. Di situ awal mulanya saya terjun di politik pada 2012.

Terjun di dunia politik tahun 2012 Anda langsung di DPR RI atau merambah dari DPRD dulu?

Untuk DPR RI ya, itu terjun politik dulu nih, tapi kan itu ada prosesnya semua begitu. Ini saya ditaruh Dapil Jawa Tengah karena saya enggak dikasih (di Jogja).

Enggak kan kita masuk dulu, otomatis kan 2012, oke saya siap masuk ke jenjang pengaderannya di dalam partai (PDIP). Nah pas pada saat kampanye di akhirnya saya lolos 2014 itu tapi Dapil saya di Jateng I melingkupi, Semarang, Kendal, Kabupaten Semarang dan Salatiga, empat kabupaten satu kota.

Nah di situ kenapa saya memang awalnya silahkan deh, masuk ini tapi jangan di Jogja ya. Enggak boleh, jadi saya pikir ya udah akhirnya saya ngambil di Semarang dan alhamdulillah diantara teman-teman baru, saya yang lolos.

Jadi disitulah awal mulanya, lalu begitu start masuk, saya terus terang aja, saya masih ingat sekali kita bicara waktu itu Presiden Jokowi terpilih, beliau langsung mencetuskan revolusi mental kalau masih ingat ya 2014 revolusi mental. Saya langsung jadi headline di surat kabar nasional terkenal, saya langsung jawab 'marilah kita mulai dari olahraga karena dengan olahraga itu bisa merubah mental'.

Bicara revolusi mental kita mulai dari olahraga sampaikan dengan kepemudaan itu bisa betul-betul membuat generasi kita apalagi sekarang generasi Z ya, generasi milenial saat itu itu betul-betul bisa kita arahkan mereka jadi generasi yang unggul generasi penuh prestasi itu.

Baca Juga: Anya Geraldine Unggah Foto Main Tenis bareng Luna Maya, Netizen Salfok di Bagian Ketiak

Mengaitkan olahraga ke dalam politik disebut akan banyak intervensi seperti kata Taufik Hidayat yang sempat di Kemenpora, bagaimana Anda menanggapi itu?

Saya kasih bocoran dulu sedikit, banyak yang enggak tahu kan kalau dulu Taufik itu tektokan WA-nya sama saya. Pada saat dia di sampingnya Menpora saya di sisi legislatornya kita sama-sama waktu itu dia selaku staf khusus bidang olahraga dan bahkan saat itu pun sampai juga ibaratnya ya bukan konsultasi tapi kita selalu sharing dia sampai cerita 'Mbak ini saya masukin dari sisi-sisi olahraga tapi kok kayaknya tidak pernah ada conclusion-nya, tidak pernah menjadi masukan yang di mana mereka menjadi output yang baik'.

Terus saya sampai bilang 'kalau memang kamu sudah enggak tahan dan tidak didengar sedangkan kita pelaku olahraga kalau diminta gitu kan otomatis bidang kita di situ ya begitu kita enggak didengar terus ngapain?'. Saya bilang 'ya udah keluar aja resign'.

Bicara Taufik Hidayat karena sekarang pun saya juga memberi inspirasi, 'ayo Fik, kita nih bergantung pada kalian-kalian yang masih muda'. Kalau saya ini kan ibaratnya ya sementara saja. Bisa produktif tapi yang muda ini yang harus bergerak.

Tapi masa produktif saya masih pengin apa yang bisa saya lakukan buat negara dan khususnya langsung ke masyarakat kan gitu. Nah akhirnya pun saya memberi kesempatan dia terjun ke politik juga.

Ini untuk menuju Pileg 2024 yang akan datang ini dia (Taufik Hidayat) juga ikut di politik. Jadi ya mudah-mudahan aja kita bisa memberikan kontribusi yang lebih baik. Karena dulu saya sendirian, kalau ada temannya kan lebih enak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI