Pak kalau boleh tahu, apa bapak lahir dan besar di Jogja pak?
Kebetulan saya lahir di Jawa Timur tepatnya di pulau Madura, Kabupaten Sumenep paling ujung. Iya saya dari Jawa Timur, Madura.
Pak kalau boleh tahu kalau tadi bapak cerita, menjadi seorang polisi itu tidak pernah terbayangkan. Apakah bapak lahir dan besar di keluarga kepolisian?
Sama sekali tidak. Jadi saya lahir oleh orang tua bapak saya ASN, ibu saya ibu rumah tangga, dan saya tidak terpikir untuk menjadi seorang polisi, namun tentunya karena bapak saya lah yang memberikan suatu motivasi, untuk bagaimana putranya bisa menjadi sebagai abdi negara.
Pada saat itu, saya mendapatkan musibah, jadi saya ini kalau boleh saya terangkan sedikit saya ini lahir besar di Madura Sumenep, dan kebetulan saya juga karena bapak ibu saya mungkin pada saat itu kehidupan ekonominya sangat pas-pasan, sehingga saya dititipkanlah di nenek dan kakek saya.
Jadi saya lahir dan besar SD SMP di Sumenep, karena di situ kota religi, dan saya pada saat itu ada berpikir untuk saya ingin mondok, di satu pondok pesantren di Kabupaten Sumenep itu ada di Kecamatan Prenduan, namanya Al-Amin.

Nah karena mungkin orang tua saya mendengar, sehingga juga belum pernah mendidik saya atau membesarkan saya, akhirnya saya ikut dengan bapak saya di sekolah lah di SMA Surabaya. Nah di situlah saya bisa mendapatkan sebuah kasih sayang, kasih sayang dan tentunya di mana saya butuh perhatian, dan kasih daripada orang tua itulah yang mendidik saya hingga saat ini.
Nah yang tadi saya sampaikan kembali, saat itulah saya mendapatkan musibah, di kelas 2 SMA, atau mungkin sekarang kelas 11 ya, ibu dan bapak saya mengalami musibah sakit.
Bapak saya sakit stroke, ibu saya mengalami cancer, cancer rahim. Sehingga akhirnya, kami sudah naik kelas 3 lulus, kita paksakan untuk sekolah, kuliah. Namun karena biaya kedua orang tua sakit, sehingga akhirnya saya pada saat itu tidak melanjutkan kuliah, dan tentunya saya harus menjaga, melayani untuk merawat bapak dan ibu. Karena dua-duanya sakit, dan adik saya pada saat itu masih SD karena terpaut 5 tahun. Iya, jadi waktu itu saya lulus SMA adik saya masih kelas 1 SMP mau menginjak ke kelas 2 SMP.
Dan setelah itu, saya disampaikan ke bapak, bahwa bapak ingin ya sudah kamu coba kalau bisa sekolah, yang ada ikatan dinas. Karena ikatan dinas itu ya dibiayai oleh negara, dan kalau misalnya sudah lulus, bisa berlangsung bisa mengabdi kepada negara, gitu. Akhirnya saya diberikan untuk masuk Akpol.