Kenapa Prabowo Sukar Beberkan Fakta Soal Penculikan Aktivis 1998? Rahayu Saraswati Bongkar Alasannya

Kamis, 08 Februari 2024 | 07:00 WIB
Kenapa Prabowo Sukar Beberkan Fakta Soal Penculikan Aktivis 1998? Rahayu Saraswati Bongkar Alasannya
Keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Sarawati Djojohadikusumo saat berkunjung ke kantor Suara.com di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (2/2/2024). (Suara.com/Yoga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tidak segalanya itu. Itu lebih melampaui. Enggak, tapi saya selalu bilangnya bahwa there's no such thing, beneran tidak ada yang namanya balancing, tidak ada yang namanya, pasti kalau kita sedang fokus di satu hal seperti sekarang lagi fokus kampanye, lagi fokus nyaleg, pasti ada kehidupan yang lainnya, responbility, tanggung jawab saya yang harus saya korbankan, saya taruh di backseat, dan itu berat banget.

Kemarin saja anak saya baru ke luar dari rumah sakit dan buat saya tuh secara mentally itu berat banget karena siang hari saya tetap harus kampanye, saya keliling, saya titipkan anak saya kepada keluarga, puji Tuhan untuk saya bisa seperti ini juga butuh support system.

Nggak mungkin bisa, apa ya, bisa tapi sangat jauh-jauh berkali-kali lebih lipat susahnya dan itu saya rasa kenapa jadi masalah di negara-negara seperti Korea Selatan, seperti di Jepang, Singapura yang di mana maternity rate-nya tuh rendah banget ya.

Jadi makanya mereka kan bukan bonus demografi tapi super minus gitu. Itu karena disana budayanya nggak seperti kita yang kapan pun nenek, kakek, eyang-eyangnya, tante, apalagi kalau big family gitu, support system-nya tuh ada real gitu.

Keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Sarawati Djojohadikusumo saat berkunjung ke kantor Suara.com di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (2/2/2024). (Suara.com/Yoga)
Keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Sarawati Djojohadikusumo saat berkunjung ke kantor Suara.com di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (2/2/2024). (Suara.com/Yoga)

Dan saya sangat bersyukur untuk itu. Jadi nggak mungkin saya bisa melakukan ini semua, saya bisa hadir di sini, kalau nggak karena support system itu tadi dan saya juga luar biasa ada mbak-mbak yang sangat mencintai anak-anak saya yang bisa saya percaya dengan mereka plus ada CCTV ya.

Kalau nggak (ada) aduh saya sama suami saya pasti karena suami saya juga lagi maju. Jadi kita dua-duanya lagi kampanye gitu. Aduh, pusing deh. Tapi, tidak apa-apa.

Karena buat kita, karena kita tahu kita melakukan ini untuk Gerindra, untuk Pak Prabowo, dan tentunya untuk masa depan anak-anak kita.

Jadi, ya kita lagi berjuang sekarang gitu. Pas kita lagi muda, why not?

Sebelum ngomongin Pak Prabowo, tadi itu ada menarik ya karena setahu saya anak-anak zaman sekarang nih seringkali menyinggung soal mental health yang dikasih kerja keras dikit kayak, aduh capek, aduh stres. Sementara kita lihat Mbak Sara sendiri begitu sibuk dari pagi, mungkin ketemu pagi lagi, dengan segala tekanan segala macam. Gimana menjelaskan atau memberikan contoh kepada anak-anak muda bahwa kita harus bekerja keras untuk mencapai sesuatu itu?

Baca Juga: Viral Lagi Tudingan Jokowi Korbankan Ahok Agar Tak Jadi Rival Capres

Nah, ini lucu sih buat saya karena sepertinya nggak semua gen Z itu punya tempe atau strawberry mentality. Nggak semua, kenapa? Karena saya pernah hadir di satu forum yang membahas tentang hustler mentality karena menurut saya nih, ini mungkin efek dari medsos juga, dari influencer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI