Kenapa Prabowo Sukar Beberkan Fakta Soal Penculikan Aktivis 1998? Rahayu Saraswati Bongkar Alasannya

Kamis, 08 Februari 2024 | 07:00 WIB
Kenapa Prabowo Sukar Beberkan Fakta Soal Penculikan Aktivis 1998? Rahayu Saraswati Bongkar Alasannya
Keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Sarawati Djojohadikusumo saat berkunjung ke kantor Suara.com di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (2/2/2024). (Suara.com/Yoga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebenarnya jadi di satu sisi memang medsos dan internet dan teknologi itu membawa kita tuh kayak punya anggapan segala hal tuh bisa ekspres, ya kan? Makanya banyak yang mau jadi content creator, mikir hanya dengan membuat beberapa konten udah langsung gede, gitu kan? Nggak perlu ngapain-ngapain, cuma perlu di rumah, yang penting ada modal kamera, gitu kan?

Udah, jadi, gitu. Tapi di sisi lain, I think, terutama dua tahun terakhir sih kayaknya mulai ada kesadaran bahwa tanpa kerja keras, it won't work dan kita yang milenial nih udah mulai kencang ke Gen Z, yang adik-adik kita. Karena istilahnya kan sekarang banyak Gen Z yang mulai masuk, yang udah masuk ke dunia usaha. Being hired to work dan disitu kayaknya yang tadi, kenapa berapa tahun ini?

Karena belum, karena kan untuk Gen Z itu kan kelahiran tahun 1997 sampai 2012. Jadi banyak yang benar-benar baru berapa tahun ini masuk, lulus kuliah, masuk dunia usaha.

Jadi mereka mulai ada kayak gegar budayanya gitu, to be honest, kita pun juga melalui itu, of course, nggak mungkin gitu misalnya kita kan udah kayak mikir, oh my God, the world is my oyster.

Masa depan saya cerah terus tiba-tiba pas masuk ke dunia real gitu, kenyataan, ini bukan yang saya bayangkan, gitu kan, pasti ada proses itu, dan aku melalui itu, bahkan waktu antara usia 21, selesai kuliah sampai kayaknya 25-26 itu baru settle gitu, baru mulai kayak, oke, mungkin aku akan melakukan hal ini, mungkin saya akan, jadi ada prosesnya.

Nah, di sini kayaknya kita yang milenial yang udah melalui itu, kita memang harus kasih mentorship, bimbingan untuk istilahnya, lu kalo misalnya gak hustle sekarang pada saat lu sebenarnya tenaganya paling besar dan masih bisa all nighter, masih bisa lembur, masih bisa lo, kalau nggak fokus sekarang ntar pasti lo regret gitu lho.

Jadi kalo misalkan dari segi mental health itu dua sisi adalah memastikan bahwa kita jangan menganggap bahwa semuanya ekspres, ya kan? Harus ada kerja kerasnya, bukan hanya kerja pintar, tapi kerja keras, maaf, tapi semua yang sukses sekarang, tidak ada satu pun yang tidak kerja keras.

Kalau kita baca, aduh namanya apa tuh, this book, Outliers, itu salah satu buku yang luar biasa dijelaskan di situ bahwa begitu banyak orang yang menjadi Elon Musk, the Bill Gates, itu semuanya memasukkan 10.000 jam praktek.

Jam praktek dalam satu bidang untuk mereka bisa sukses, bisa dianggap pakar di situ. You can’t do something without practice, kan nggak mungkin. Saya bisa ngomong kayak gini di sini juga karena pengalaman dan latihan gitu kan. Yang dipanggil pakar, kamu tidak bisa melakukan sesuatu tanpa latihan. Mental itu adalah bagaimanapun juga kita harus kerja keras, tapi di sisi yang lainnya, sebagai seseorang yang pernah melalui major depressive disorder dan anxiety disorder, jangan juga kita satu diagnosa sendiri, harus bisa, if ada sesuatu yang kok gue kesulitan tidur atau kok gue maunya tidur terus, saya justru waktu itu waktu major depressive itu bukan tipe yang nggak bisa tidur, saya bukan insomnia, saya justru yang tidur terus, oh my gosh, nggak ngapain-ngapain tidur, nangis bisa tiap hari, itu jangan kita anggap remeh juga.

Baca Juga: Viral Lagi Tudingan Jokowi Korbankan Ahok Agar Tak Jadi Rival Capres

So, jangan juga istilahnya kayak hanya karena banyak yang mungkin dikit-dikit kok melempem, dikit-dikit melempem bukan berarti juga… Bahwa ada mereka yang sedang melalui mental health issue jangan juga kita kesampingkan kita tetap harus ingatkan pada mereka bahwa, hey, you are not alone ada banyak yang pasti melalui apa yang kamu lalui, itu tidak mudah, tolong cari bantuan, jangan merasa bahwa apa aku yang aneh, apa ini, kamu tahu, cari bantuan, itu tidak ada salahnya untuk mencari bantuan, ketemu sama psikolog, dan dari situ kan baru ketahuan, pasti ada penilaiannya kan, dari situ pasti akan kelihatan, oh, ini cuma karena stres, oh ini cuma karena coba kamu atur jadwal, bla, bla, bla, oh cara pikir kamu harus diubah dikit, karena saya adalah seorang pengalaman kesehatan, karena saya pernah melalui itu semua, saya nggak mungkin ada di sini kalau bukan karena iman saya, ya, Tuhan Yesus Kristus, dan saya waktu itu bahkan harus minum obat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI