Kita nggak sebatas bahwa ini hubungan kerja, dan itu kita mesti secara genuine melakukannya.
Jadi pada saat perusahaan membutuhkan sesuatu itu, nggak harus lagi ada transaksi.
Kalau sekarang, generasi milenial dan gen Z itu mereka butuh purpose yang lebih tinggi.
Jadi yang kita berikan itu, if you work here, kita nggak cuma kasih istilahnya menjual [secara] intimate, nggak. Kita itu create impact for the society. [Dan ini] Buat mereka itu bunyi banget.
Jadi kita mesti tahu nih, motivasi apa nih supaya orang mau memberikan lebih, mau berusaha lebih. Budaya itu sih yang kita create.
Kalau ada teman-teman, mau siapa aja, ada engineer atau siapa pun mau ketemu CEO kapan saja, silakan. Terbuka, pintu kita tuh dibuka, biar orang tuh nyaman.
Mulai kapan standar-standar tentang tim itu dibuat? Karena mungkin di awal Bu Dian Siswarini bergabung di XL Axiata kan culture-nya berbeda?
Jadi kalau kita sebagai orang, itu kan sebenernya ada empat sisi.
Kita sebagai lover, jadi istilahnya yang care; kita sebagai warrior, artinya yang mempunyai weapon kompetisi itu apa.
Ada lagi kita sebagai visioner, yang mengarahkan; ada lagi sebagai thinker, jadi yang mikirin resiko tadi, analisa segala macam.