Strategi Unik CEO XL Axiata Dian Siswarini Hadirkan Budaya Kekeluargaan di Era Persaingan Industri Telekomunikasi

Kamis, 07 Maret 2024 | 11:27 WIB
Strategi Unik CEO XL Axiata Dian Siswarini Hadirkan Budaya Kekeluargaan di Era Persaingan Industri Telekomunikasi
CEO PT XL Axiata, Dian Siswarini. [XL Axiata]

Kalau ada teman-teman, mau siapa aja, ada engineer atau siapa pun mau ketemu CEO kapan saja, silakan. Terbuka, pintu kita tuh dibuka, biar orang tuh nyaman.

Mulai kapan standar-standar tentang tim itu dibuat? Karena mungkin di awal Bu Dian Siswarini bergabung di XL Axiata kan culture-nya berbeda?

Jadi kalau kita sebagai orang, itu kan sebenernya ada empat sisi.

Kita sebagai lover, jadi istilahnya yang care; kita sebagai warrior, artinya yang mempunyai weapon kompetisi itu apa.

Ada lagi kita sebagai visioner, yang mengarahkan; ada lagi sebagai thinker, jadi yang mikirin resiko tadi, analisa segala macam.

Kalau dulu, mungkin kita selalu mikir kalau jadi leader mesti visioner dan thinker gitu.

Kalau sekarang, enggak. Yang penting itu lover side kita. Lover, di mana kita itu menunjukkan bahwa we care, bahwa kita ada di situ.

Tadinya saya pikir, oke, yang penting orang itu visioner.

CEO gitu kan? Kita kasih tools buat mereka.

[Tapi itu] Nggak cukup, dan barang kali nggak utama, bahwa kita [lebih penting] untuk caring.

Sebetulnya sih nggak terlalu susah-susah amat sih, menunjukkan empati aja. Jadi lebih [ke] understanding.

CEO XL Axiata, Dian Siswarini (kedua dari kanan) menghadiri pameran Mobile World Congress atau MWC 2024 di Barcelona, Spanyol pada 26-29 Februari 2024. [Suara.com/Suwarjono]
CEO XL Axiata, Dian Siswarini (kedua dari kanan) saat menghadiri pameran Mobile World Congress atau MWC 2024 di Barcelona, Spanyol pada 26-29 Februari 2024. [Suara.com/Suwarjono]

Apa yang membuat gaya kepemimpinan Bu Dian Siswarini berubah?

Mungkin juga ada pro-kontra ya. Karena sudah lama, jadi bisa tahu sebetulnya dinamika seperti apa.

Jadi kalau saya bikin tim itu, saya tahu siapa saja yang bisa tergabung di tim itu.

Drawbacks-nya kadang-kadang kurang fresh eyes, kadang-kadang kita kurang eksternal perspektif.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI