Kalau sekolah lain kan ada kelasnya. Jadi guru di depan, muridnya di belakang semua, duduk. Nah, kalau sekolahnya Gibran nggak, one by one, pakai alat. Namanya kelas montessori.
Seperti apa bentuk pendidikan yang didapat Gibran di sekolah tersebut?
Kan dia keterbatasan mata, jadi medianya lewat hal lain. Salah satunya pakai pasir, nulisnya lewat pasir. Jadi nulis dari 1 sampai 50 dia udah bisa, cuma memang pakai pensilnya belum mau. Kalau untuk ukuran besar kecil, dia pakai boks. Nanti disusun, dari besar ke kecil atau kecil ke besar. Menghitung juga gitu. Sebelum belajar di pensil dan kertas, dia pakai kapur sama pakai barang.
Dengan sistem pendidikan tersebut, apakah Gibran bisa mengikutinya dengan baik?
Ngerti. Jadi kalau misal ditunjukkin, ‘Itu angka berapa?’, itu dia tahu. Misal nanti ditanya, ‘Gimana nulisnya?’ Dia nulis di angkasa.
![Asri Welas dalam jumpa pers terkait kondisi anaknya di RS Meilia Cibubur, Jakarta, Jumat (16/6/2023) [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/06/16/70839-asri-welas.jpg)
Dari sisi Mbak Asri selaku ibu, apa yang dirasakan saat melihat Gibran harus menempuh pendidikan dengan cara yang berbeda dari anak-anak seusianya?
Sedih ya sedih. Cuma memang harus sabar. Anak itu beda-beda. Ya kita harus tahu anak kita yang mana. Kalau memang anak kita belum bisa nulis, ya mungkin memang belum waktunya nulis pakai pensil. Tapi bisa kan nulis pakai hal lain? Masing-masing anak kan kemauannya beda. Daripada nggak belajar sama sekali kan, jadi nggak apa-apa.
Boleh dikatakan, Mbak Asri tetap bersyukur dengan pencapaian Gibran saat ini?
Iya. Dia itu sebelumnya butuh waktu tiga bulan loh, buat bisa bergabung dalam grup sama temen-temennya. Tadinya cuma di ujung aja, sendiri. Dia itu termasuk introvert. Jadi butuh membiasakan aja. Sekarang sih udah bisa menikmati, udah bisa nyanyi-nyanyi bareng. Gibran itu bisa pipis di toilet aja butuh waktu 3 bulan loh. Sebelumnya selalu pipis di celana. Jadi misal masuk ke toilet gitu, dia cuma masuk doang, terus keluar. Pipisnya tetep di celana.
Apa yang diharapkan Mbak Asri, dari proses mendidik Gibran dengan metode khusus ini?