Berapa target properti baru lagi tahun ini, Pak?
Tahun ini sebenarnya kita memiliki 5 properti dalam pipeline yang sedang dibangun. Ada juga yang sedang direnovasi total di River Beach. Properti-properti tersebut berada di Kendari, Bandung, Jakarta, dan beberapa kota lainnya yang saya lupa. Salah satunya adalah Jayapura yang diperkirakan akan dibuka pada bulan Oktober.
Apakah semua properti tersebut akan dibuka tahun ini, Pak?
Sebagian akan dibuka tahun ini dan sebagian lagi tahun depan.
Bagaimana dengan target okupansi tahun ini, Pak? Apakah ada target khusus secara keseluruhan?
Pasti, semua hotel memiliki target masing-masing tergantung wilayahnya. Secara nasional, target kami tahun ini adalah meningkat 30% dibanding tahun lalu. Tahun lalu, okupansi sudah lebih tinggi dibanding tahun 2019. Kami juga berharap Average Room Rate (ARR) akan lebih baik.
Apa lagi dukungan yang dibutuhkan dari pemerintah?
![Chief Executive Officer Best Western Indonesia, Iwanto Hartojo saat ditemui tim Suara.com di Jakarta, Senin (27/5/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2024/05/30/48765-ceo-best-western-indonesia-iwanto-hartojo.jpg)
Apa yang dilakukan pemerintah saat ini sudah baik. Pemerintah sudah berusaha keras, seperti mengadakan banyak event yang secara tidak langsung mendongkrak pariwisata dan memperkenalkan Indonesia di luar negeri. Namun, perjalanan masih panjang. Ibaratnya, Indonesia adalah sebuah rumah. Memang, tamu sudah datang ke rumah kita, tapi kita harus terus memperbaiki diri dan tidak bisa puas dengan kondisi sekarang. Misalnya, anak kita yang pandai memasak perlu disekolahkan agar masakannya lebih baik dan presentasinya lebih menarik, sehingga tamu mau makan di rumah kita. Anak yang mengurus kebun juga perlu menata kebunnya agar lebih rapi dan bersih.
Masih banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah. Salah satunya adalah masalah seperti parkir 150 ribu yang diributkan kemarin. Hal ini, seperti yang diberitakan di TV, bisa membuat ilfil. Meskipun itu masalah kecil, pungli seperti ini bisa merusak upaya yang dilakukan pemerintah. Jika turis yang mengalami, mereka bisa langsung merasa kesal dan enggan datang ke Indonesia lagi. Padahal, pemerintah dan pelaku pariwisata sudah bekerja keras untuk menarik mereka datang.
Baca Juga: Teman Sekamar, Istri Witan Sulaeman dan Pacar Marselino Ferdinan Menginap di Hotel Mewah Qatar
Jadi, apa lagi yang perlu dilakukan pemerintah? Perjalanan masih panjang, ibarat sebuah rumah tangga yang anak-anaknya masih perlu ditata agar bisa lebih welcome terhadap turis dan memperlakukan mereka dengan baik.