Peluang Bagus di Pilkada, Pramono Anung: Masyarakat Selalu Berempati dengan Orang yang Lagi Dikeroyok

Senin, 16 September 2024 | 11:47 WIB
Peluang Bagus di Pilkada, Pramono Anung: Masyarakat Selalu Berempati dengan Orang yang Lagi Dikeroyok
Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung saat ditemui Tim Suara.com di kediamannya di Jakarta, Selasa (10/9/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung saat melakukan wawancara dengan Tim Suara.com di kediamannya di Jakarta, Selasa (10/9/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung saat melakukan wawancara dengan Tim Suara.com di kediamannya di Jakarta, Selasa (10/9/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Nah ini ngomongin Gen Z, menarik dukungan mereka caranya bagaimana?

Ya pertama saya punya anak yang Gen Z, yang kedua saya melakukam survei terhadap Gen Z. Jadi mereka ini sekarang ini membutuhkan pemimpin yang mempunyai integritas tapi yang nomor satunya adalah yang punya pengalaman.

Dan itu kenapa suara saya di Gen Z tiba-tiba naik tinggi. Karena mereka melihat pengalaman panjang saya sebagai orang yang pernah menjadi pimpinan DPR, Sekretaris Presiden, sekarang jadi menteri Sekretaris Kabinet, dua periode lagi, dan selama saya memimpin praktis hampir tidak ada gejolak. Rupanya ini yang menjadi daya tarik bagi Gen Z untuk melihat saya. Karena survei itu kami lakukan, kami lihat. Dan kami juga pasti akan memperdalam itu.

Lawan sebelah didukung banyak mesin partai, gimana?

Kalau mesin banyak biasanya suka mogok-mogok.

Terakhir ngomongin 'isi tas'. Sekarang maju, dan anak bapak maju lagi, ini dua-duanya maju di Pilkada gimana isi tasnya itu?

Jadi saya ini sebenarnya kalau mau jujur ya, sudah selesai dengan diri saya sendiri. Sebelum saya jadi politisi, saya juga sudah punya usaha. Bahkan saya mengalami nasib yang sama dengan emak saya. Anak saya ketika maju sebagi bupati periode pertama dia nggak mau. Nggak mencalonkam nggak mau persis seperti saya. Bahkan ketika saya pertmuan dengan ibu.

Yang kedua ini lawannya (anak saya  Hanindhito) mau kotak kosong lagi, saya bilang nggak nggak nggak. Harus ada lawan. Makanya lawannya ini ada lawan, supaya dia punya pengalaman juga untuk melawan. Saya sendiri juga kurang lebihnya sama.

Berarti aman isi tas ya untuk PIlkada?

Baca Juga: KIM Plus Dinilai Setengah Hati Usung Ridwan Kamil, TSRC: Gerindra Sudah Mencapai Tujuan di Jabar

Ya mudah-mudahan, kita berdoa semoga Allah memberikan isi tas yang cukup.

Dua lho ini sekaligus maju ini gimana nggak pusing ibu, haduhh. Bapaknya, anaknya maju semua?

Yang jelas bahwa satu hal yang saya, mudah-mudahan pelajaran juga bagi anak-anak muda. Betul-betul, boleh dicek, saya wanti-wanti kepada Dito adalah kalau kamu pada periode pertamanya jangan pernah berurusan dengan uang, bekerja profesional, kalau pekerjaanmu bagus pasti popularitas kamu juga bagus.

Sekarang ini yang mengejutkan elektabilitas dia itu di atas 80. Sehingga ya mohon maaf, bagi lawannya pasti berat banget apalagi dia incumbent.

Sehingga ya itu lah modalnya dia. Nggak terlalu seperti saya yang survei juga nggak ada harus senyam senyum mesam mesem untung aja ria mau dateng ke rumah ku ini.

Kalau Pak Ahok dikenalnya tegas tapi kerjanya bagus. Mas Anies kalem kalem kerja. Kalau Mas Pram?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI