Wawancara Khusus: Rahasia Prof Ova Emilia Pimpin UGM di Era AI dan Tantangan Generasi Muda

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 13 Januari 2025 | 17:38 WIB
Wawancara Khusus: Rahasia Prof Ova Emilia Pimpin UGM di Era AI dan Tantangan Generasi Muda
Rektor UGM Prof dr Ova Emilia. [Suara.com/Hyoga Dewa Murti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Alumni itu sangat berperan, walaupun dia ada di luar, tetapi sebetulnya dia merupakan tulang punggung dari berjalannya misi kita.

KKN merupakan salah satu vehicle untuk pengabdian masyarakat. Itu bisa berhasil karena peran dari Kagama di lapangan. Walaupun kegiatan itu hanya 8 Minggu, tetapi link antara yang senior dan junior itu mulai terbentuk. Dan di situ yang terus kemudian muncul ikatan-ikatan network yang bermanfaat untuk kedepannya.

Belakangan, yang cukup menarik dari Gadjah Mada adalah keterampilan kewirausahaan. Apakah itu memang menjadi salah satu tantangan terbaru yang harus dibangun ke depan?

Itu termasuk hal yang kita ajarkan, kita bekalkan. Tentang future skills yang kaitannya dengan leadership, komunikasi, kewirausahaan, problem solving, dan digital society.

Mahasiswa di kampus mempunyai semacam komunitas-komunitas yang disebut unit kegiatan mahasiswa (UKM), dan kita memberikan kesempatan untuk dapat bertemu dengan praktisi-praktisi, entah praktisi yang memberikan pendanaan, ataupun yang memberikan ide-ide.

Dari 2022 sampai sekarang selama menjadi rektor, ada hal menarik yang menantang, termasuk pilkada dan pilpres? Mengingat beberapa kandidat merupakan alumni dari Gajah Mada

Saya melihat itu sebagai hal yang nggak tahu apakah itu ujian atau tidak. Misalnya, kebetulan saja kan bahwa kandidatnya adalah alumni UGM. Alhamdulillah banyak kandidat dari Universitas Gajah Mada dan kami bangga, kami juga fasilitasi pada waktu itu untuk merangkul semuanya.

Tiga bakal calon kami undang dalam sesi yang berbeda dengan pertanyaan, itu maksudnya untuk menggelar bahwa kita itu mendukung proses demokrasi itu.

Kita juga ingin memberikan pendidikan yang konstruktif kepada generasi muda tentang demokrasi itu sendiri. Prinsip kami di universitas itu kan sebagai lembaga yang netral, tidak condong pada satu atau yang lain. Saya terus terang memisahkan tentang hal tersebut.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Zaenal Arief Legenda Persib: Bicara Karier hingga Shin Tae-yong

Reporter : Kayla Nathaniel Bilbina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI