Suara.com - CEO PT. Gojek Indonesia Nadiem Makariem memiliki misi sosial menyangkut ide membangun perusahaan jasa ojek berbasis internet.
Hal itu disampaikan Nadiem saat peluncuran Gojek Street Smart Program Safety Riding Training bersama dengan Rifat Drive Labs di Midtown (Ex Twenty8) Jalan. Tulodong Atas 28, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (30/6/2015).
"Bisnis tak selalu soal cari duit, harapan utama kita punya misi sosial buat mereka yang tadinya kerja 14 jam duduk nunggu customer cuma dapat narik 4 kali sehari. Sekarang mereka bisa dapat 15 kali penumpang dalam sehari," kata dia.
Dia juga mengaku tidak mempermasalahkan latarbelakang pendidikan yang ditempuh para driver Gojek. Driver ialah tukang ojek. Yang terpenting, menurutnya, driver bisa menghasilkan pendapatan yang cukup.
"Karena ini sebenarnya harapan buat mereka yang tak punya kesempatan kerja di pekerjaan informal, jadi saya pikir tak masalah, hanya jadi bahan pertimbangan saja," katanya.
Selain itu, Nadiem menambahkan perusahaan yang telah didirikan sejak 2010 ini sejatinya untuk membantu untuk memudahkan masyarakat bisa menggunakan ojek sebagai transportasi publik.
"Kita enggak punya sama sekali armada, kita hanya membantu masyarakat yang kesusahan cari ojek dan membantu driver ojek mempertemukan mereka dengan pelanggan," katanya.