Suara.com - Research Analyst Forextime Lukman Otunuga menilai pasar keuangan cukup stabil pada perdagangan hari Selasa walaupun IMF mengeluarkan peringatan bernada pesimistis tentang perlambatan pertumbuhan global yang seharusnya mengganggu sentimen investor dan selera risiko.
Lukman menambahkan pada prospek ekonomi dunia terbaru, pertumbuhan global 2016 kembali dipangkas menjadi 3,2 persen karena harga komoditas yang semakin rendah dan masalah Cina mengekspos sejumlah negara besar ke risiko negatif.
"IMF dengan terang-terangan menyampaikan kekhawatirannya tentang potensi dampak ekonomi dan politik yang serius dari Brexit terhadap ekonomi Zona Euro yang sudah sangat rapuh," katanya dalam pernyataan tertulis.
Namun demikian, kata dia, pasar global di luar dugaan tidak tergerak karena masalah Brexit sudah sangat tertanam dalam sentimen pasar sehingga walaupun IMF mengeluarkan peringatan tersebut yang memperkuat kekhawatiran tentang tidak adanya pemulihan nyata pertumbuhan global, apresiasi hebat harga minyak merebut perhatian sehingga saham global pun mendapat dukungan karena selera risiko investor tetap baik.
Reli Harga Minyak Dukung Saham Global
Lukman mengatakan pasar saham menguat dalam sesi perdagangan hari Selasa. Sebagian besar saham utama mengalami pemulihan karena menguatnya harga minyak menciptakan optimisme ekonomi global. Gelombang optimisme ini, katanya, semakin diperkuat oleh data luar biasa dari Cina yang mendukung saham Asia yang sebelumnya melemah karena apresiasi Yen.
Lukman menambahkan Eropa juga mulai membalas sebagian kerugian dan ditutup positif pada hari Selasa. Sangat besar harapan bahwa pasar Amerika akan mengikuti lintasan positif yang sama saat sesi perdagangan AS dibuka dan harga minyak meningkat.
Investor, katanya, harus tetap waspada dan mengetahui bahwa walaupun terdapat peningkatan jangka pendek di pasar modal, optimisme pada ekonomi global keseluruhan tetap rendah. Kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan global dan penurunan harga komoditas sangat membebani sentimen. Relief rally pasar saham ini dapat menjadi awal penurunan yang lebih tajam apabila rapat Doha hari Minggu tak berhasil menelurkan kesepakatan. Penurunan harga minyak akan merusak selera risiko dan menghancurkan saham global.
Data Cina Menggembirakan
Sentimen terhadap ekonomi global sedikit membaik setelah rilis data perdagangan Cina bulan Maret ternyata positif. Fakta ini, kata dia, sedikit meringankan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua dunia ini. Ekspor meningkat 18,7 persen dan menampilkan peningkatan terbesar pengiriman luar negeri dalam lebih dari satu tahun terakhir.
Dikatakan, pemulihan ini menimbulkan harapan bahwa dampak yang diderita Cina karena krisis global mungkin tidak seburuk yang diduga. Walaupun data ini menggembirakan, anomali ini tidak mengubah sentimen bearish terhadap Cina. Pasar khawatir bahwa pertumbuhan PDB triwulan 1 mungkin tidak berhasil mencapai ekspektasi hari Jumat ini.
Pesimisme GBP Semakin Kuat
GBP bulls mendapat harapan semu lagi pada perdagangan Selasa setelah data IHK yang mengesankan sebesar 0,5 persen sedikit meredakan kekhawatiran tentang kemungkinan perlambatan momentum ekonomi Inggris. Investor bullish memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan GBPUSD hampir 150 pips. Namun tak berapa lama, harga merosot tajam karena investor menyadari bahwa Bank of England masih sangat tidak mungkin meningkatkan suku bunga Inggris pekan ini.
"GBP mungkin masih akan terus mengalami aksi penjualan besar-besaran dengan meningkatnya kekhawatiran Brexit. Sementara itu, ekspektasi bahwa BoE akan mengambil langkah di tahun 2016 pudar dengan cepat sehingga harga akan tetap tertekan. Sentimen GBP tetap bearish walaupun bulls sedikit di atas angin kemarin. Selain itu, dengan pernyataan IMF tentang potensi dampak serius dari Brexit terhadap Inggris dan Eropa, investor bearish mendapat alasan untuk menyerang GBP lebih lanjut," katanya.
GBPUSD tetap bearish pada rentang waktu harian. Apabila harga bergerak turun di bawah 1.400 maka akan terbuka jalan menuju 1.4100 atau lebih rendah lagi. Dari perspektif teknikal, ada level tertinggi yang konsisten lebih rendah serta level terendah yang lebih rendah saat MACD mengarah ke bawah.
Dolar Terus Melemah
Ekspektasi Fed akan meningkatkan suku bunga AS di triwulan 2 terus memudar sehingga lemahnya USD menjadi salah satu tema utama di pasar valas global. Walaupun data AS menampilkan tren positif, perkembangan global dewasa ini seperti masalah China dan lemahnya harga komoditas ikut menentukan apakah Fed akan meningkatkan suku bunga. Perhatian investor mungkin akan terpusat pada laporan penjualan ritel hari ini. Apabila data ini melampaui ekspektasi, Dolar dapat mengalami sesi bergairah dalam jangka pendek sebelum kembali merosot.
Harga Minyak Mentah Menguat
Harga minyak WTI melesat ke 42 dolar pada perdagangan hari Selasa karena terdapat laporan bahwa Arab Saudi dan Rusia mencapai kesepakatan pembekuan produksi minyak sehingga melahirkan optimisme bahwa ada solusi untuk masalah oversuplai. Karena sumber laporan ini tidak diketahui, ini mungkin saja merupakan siasat anggota OPEC untuk mengeksploitasi volatilitas pasar dan membuat dorongan spekulatif harga minyak tanpa ada niat untuk benar-benar melaksanakan pembekuan atau pemotongan level produksi. Sentimen terhadap WTI tetap bearish. Apabila rapat di Doha Minggu ini tidak membuahkan hasil, investor bearish dapat mengadakan aksi penjualan besar-besaran sehingga harga minyak dapat kembali ke 35 dolar.