Kinerja ini masih lebih baik jika dibandingkan kinerja ekspor nasional sekitar 4,69 persen dan ekspor non migas sebesar 8,92 persen. “Hal ini tentunya tidak terlepas dari kerja keras pemerintah bersama seluruh pelaku industri TPT dalam negeri untuk bisa tetap bertahan menghadapi persaingan global yang semakin tajam,” ujar Sigit.
Menurutnya, prospek pertumbuhan industri TPT nasional semakin baik pada masa mendatang karena permintaan pasar di dalam negeri yang terus melonjak serta meningkatnya konsumsi dunia. Apalagi, pangsa pasar industri tekstil Indonesia hanya dua persen dari pasar tekstil dunia, sehingga membuka peluang besar untuk memperluas pasar industri TPT nasional di pasar dunia.
“Peluang pasar ekspor tersebut terbuka bagi industri TPT nasional yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, desain yang up to date dan kemampuan pasok yang cepat,” tutur Sigit.