Optimalkan Sumber Air, Kementan Yakin Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045

Jum'at, 07 Juni 2019 | 06:54 WIB
Optimalkan Sumber Air, Kementan Yakin Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045
Panen raya jagung di Desa Mojorejo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, Rabu (06/02/2019). (Dok:Kementan)

"Sumber air ini nantinya dapat meningkatkan jumlah produksi lahan 2 kali lipat. Artinya, pada November, Desember, Januari tidak ada paceklik," jelasnya

Kementan telah mengantisipasi musim kemarau melalui beberapa upaya. Di antaranya menyebarluaskan informasi Prakiraan Iklim Musim Kemarau Tahun 2019 dan peningkatan kewaspadaan terhadap kekeringan kepada seluruh gubernur dan dinas provinsi terkait.

Selain itu juga melakukan budi daya pertanaman sesuai iklim dan kondisi setempat, melakukan penanaman menggunakan varietas padi tahan/toleran kekeringan dan berumur, melakukan budidaya tanaman hemat air/SRI, serta melakukan pemantauan langsung secara intensif.

Upaya lain terkait antisipasi musim kemarau, Kementan mulai 2016 memberikan jaminan asuransi terhadap petani melalui Program Asuransi Usaha Tani (AUT).

"Jika terjadi gagal panen atau puso baik akibat serangan organisme pengganggu tanaman, banjir maupun kekeringan, petani mendapatkan ganti rugi Rp 6 juta per hektare," pungkasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI