Kendati demikian, Yeong menuturkan GrabCar tidak menerapkan proses yang cukup kuat untuk mengelola perubahan pada sistem teknologi informasinya. Hal itu pun dapat membahayakan data pribadi yang sedang diproses.
"Ini adalah kesalahan yang sangat besar, mengingat ini adalah kedua kalinya (GrabCar) melakukan kesalahan serupa meskipun dengan sistem yang berbeda," sebut Yeong.
Sementara itu, Grab mengaku telah menerapkan proses yang lebih kuat untuk mencegah kesalahan itu terualang kembali.
"Kami telah memperkenalkan proses yang lebih kuat, terutama yang berkaitan dengan pengujian lingkungan teknologi informasi kami," ungkap Grab.
Perseroan juga melakukan pembaharuan pada prosedur tata Kelola. Grab juga melakukan tinjauan arsitektur dari aplikasi lama miliknya.