Supaya Indonesia Tak Hobi Impor, Erick Thohir Bentuk BUMN Klaster Pangan

Senin, 12 Oktober 2020 | 15:12 WIB
Supaya Indonesia Tak Hobi Impor, Erick Thohir Bentuk BUMN Klaster Pangan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir menugaskan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI menjadi pemimpin klaster pangan BUMN.

Ia juga meminta kepada RNI untuk serta menjaga ketahanan pangan Indonesia, agar tak selalu impor.

"Semoga RNI sukses memimpin BUMN kluster pangan dalam upaya turut memperkuat ketahanan pangan nasional melalui ketersediaan, peningkatan kualitas produk, keterjangkauan, dan kesinambungan pangan Indonesia," ujar Erick dalam sebuah acara secara virtual, Senin (12/10/2020).

"Saya berharap agar RNI terus menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya, semakin kompeten di bidangnya Loyal dan dedikasi mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Adaptif menghadapi tantangan zaman dan kolaboratif agar bisa semakin besar," tambah dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo melakukan re-branding pada produk gulanya yaitu Raja Gula. Hal ini bertujuan untuk bisa masuk pasar ritel.

Ia menegaskan, harga jual Raja Gula dipastikan tidak akan berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah, sehingga warung, pelaku UMKM, maupun konsumen bisa memperoleh produk dengah harga yang lebih terjangkau.

"Saat ini Raja Gula telah tersebar di lebih dari 13.000 outlet di seluruh Indonesia. Distributor RNI terus bergerak meperluas spreading guna menambah sebaran outlet. Raja Gula sendiri dijual dengan harga rata-rata di kisaran Rp 12.000 – Rp 12.500 per kg," jelas dia.

Menurut Eko, re-branding produk Raja Gula juga merupakan bagian dari agenda transformasi RNI yang tengah berjalan menuju penguatan lini bisnis pangan.

Diharapkan melalui perubahan kemasan dan tagline tersebut dapat memunculkan image baru Raja Gula sebagai produk gula yang bersahabat dari sisi kualitas dan harga sehingga dapat diterima oleh berbagai tingkatan konsumen.

Baca Juga: Pastikan Proyek Lumbung Pangan Dimulai, Presiden Jokowi Kunjungi Kalteng

"Produk Raja Gula diluncurkan pertama kali pada tahun 2013, sejak saat itu manajemen belum melakukan sentuhan baru atau penyegaran terhadap brand tersebut," tutur dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI