World Bank Rilis Utang Luar Negeri Indonesia Segunung, Ini Kata Kemenkeu

Rabu, 14 Oktober 2020 | 20:42 WIB
World Bank Rilis Utang Luar Negeri Indonesia Segunung, Ini Kata Kemenkeu
Ilustrasi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dengan ekonomi yang besar, utang Pemerintah (tanpa BUMN dan swasta) relatif rendah, yakni 29,8 persen di Desember 2019.

Jika dibandingkan dengan 10 negara lain, sebagian besar utang Pemerintahnya di atas 50 persen, sementara posisi Indonesia jauh di bawahnya.

Merujuk publikasi bersama Kemenkeu dan BI, yaitu Statistik Utang LN Indonesia (SULNI), utang LN Indonesia terdiri dari ULN Pemerintah Pusat, BUMN dan Swasta.

Posisi ULN Pemerintah Pusat hingga Desember 2019 sebesar USD 199,88 miliar atau hanya 49 persen dari total ULN Indonesia. Perlu diketahui bahwa data publikasi IDS Bank Dunia didasarkan pada data SULNI tersebut.

"Pemerintah berulang kali menjelaskan bahwa data ULN dalam SULNI dimaksud tidak hanya terdiri dari ULN Pemerintah, namun termasuk data ULN BI, BUMN, dan swasta," sebut siaran pers tersebut.

Dari catatan Bank Dunia, utang luar negeri Indonesia pada tahun 2019 didominasi oleh utang jangka panjang sebesar USD 354,54 miliar atau sekitar Rp 5.211 triliun.

Sementara posisi utang luar negeri jangka pendek hanya sebesar USD 44,79 miliar atau sekitar Rp 658 triliun.

Jika dilihat dari profil krediturnya, utang luar negeri yang terbesar tahun lalu berasal dari sektor swasta sebesar USD 181,25 miliar, nilai tersebut setara dengan Rp 2.664 triliun.

Dari penerbitan surat utang, Bank Dunia mencatat nilainya sebesar USD 173,22 miliar atau sekitar Rp 2.546 triliun. Adapun dari keseluruhan total utang, bunga utang yang ditanggung mencapai  USD 12,04 miliar atau Rp 179,98 triliun. 

Baca Juga: Penjelasan Anak Buah Sri Mulyani Soal Utang Indonesia Masuk 10 Besar Dunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI