Dana yang digunakan untuk kegiatan berwawasan sosial, melalui penyaluran Kupedes dan KUR BRI, telah berhasil menciptakan lapangan kerja di lebih dari 245 ribu pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Selain itu, melalui penyaluran KPR bersubsidi, Sustainability Bond BRI telah memberikan akses kepada 1.200 orang untuk memiliki hunian yang layak.
Dana yang diperoleh dari penerbitan Sustainability Bond juga digunakan untuk membiayai proyek ramah lingkungan seperti Green Transportation dan Green Building antara lain untuk pembangunan proyek LRT.
Dalam 2 tahun terakhir sustainability bond market semakin atraktif, dan diproyeksikan penerbitan instrument pembiayaan ESG tumbuh hingga mencapai USD 11 triliun pada tahun 2025.
Dengan asumsi tren pertumbuhan 15 persen per tahun, Asset Under Management (AUM) ESG diproyeksikan mencapai lebih dari USD 53 triliun di tahun 2025. Selain itu, sepanjang tahun 2019 hingga tahun 2020 pertumbuhan penerbitan sustainability bond mencapai 151 persen, dari sebesar USD 72,3 miliar di tahun 2019 menjadi USD 109,1 miliar di tahun 2020, mengutip data Bloomberg.
“Tujuan penggunaan dana hasil Sustainability Bond BRI mampu mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), antara lain untuk menciptakan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (decent work & economic growth), mengurangi kesenjangan (reduce inequalities), serta kota dan komunitas berkelanjutan (sustainable cities and communities)” pungkas Listiarini.